Mohon tunggu...
Bambang Herutomo
Bambang Herutomo Mohon Tunggu... Konsultan - Konsultan dan mahasiswa S2 Teologi STT Jaffray Jakarta

Konsultan Pertambangan Batubara dan Mahasiswa S2 Teologi STT Jaffray Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Refleksi Nilai-nilai Pertumbuhan Gereja Mula-mula

22 Agustus 2019   10:20 Diperbarui: 22 Agustus 2019   10:19 859
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

5.Disiplin

Ketika Ananias dan istrinya Safira menjual harta milik mereka dan berbohong tentang hasil penjualannya, mereka mati dan dikuburkan (Kisah Rasul 5:1-10). Alkitab mengatakan bahwa "seluruh jemaat dan semua orang yang mendengar hal itu menjadi sangat ketakutan" (Kisah Rasul 5:11). Kita mungkin berpikir bahwa semua orang akan takut kepada jemaat setelah itu, namun kita membaca lebih jauh bahwa, "makin lama makin bertambahlah jumlah orang yang percaya kepada Tuhan, baik laki-laki maupun perempuan" (Kisah Rasul 5:14). 

Kita kadang-kadang lupa bahwa rencana Tuhan itu berhasil. Disiplin harus dilaksanakan dengan nasihat dan jika perlu harus diadakan pemutusan persekutuan dari orang yang tidak berjalan dengan tertib (2 Tesalonika 3:6). Kita kadang-kadang segan untuk mempraktekkan disiplin seperti yang dilakukan pada abad pertama, padahal disiplin itu adalah unsur yang penting bagi pertumbuhan sebuah jemaat. 

Paling tidak ada 5 alasan mengapa disiplin itu penting: (1) Untuk mendemonstrasikan kepada dunia bahwa gereja tidak mentoleransi dosa; (2) Untuk memberi peringatan kepada anggota jemaat agar melawan dosa; (3) Untuk menjaga kemurnian jemaat; (4) Untuk memulihkan yang sesat; (5) Untuk mematuhi ajaran Alkitab.

6.Persekutuan pada "Setiap Hari".

Dengan bertekun dan sehati, mereka berkumpul tiap-tiap hari dalam bait Allah. Mereka memecahkan roti di rumah masing-masing secara bergiliran dan makan bersama-sama dengan gembira dan tulus hati" (Kisah Rasul 2:46). Murid-murid yang mula-mula itu melaksanakan iman mereka tiap-tiap hari. 

Seringkali kita hanya menjadi orang Kristen "hari Minggu" saja atau di "gedung gereja" saja. Kita menyamakan seluruh tanggung jawab kekristenan kita dengan menghadiri kebaktian Minggu atau setiap kali ada perhimpunan di gedung gereja. Murid-murid yang pertama ini tidak pernah lupa akan misi gereja "setiap hari mereka mengajar di bait Allah dan di rumah-rumah dan memberitakan Injil tentang Yesus yang adalah Mesias" (Kisah Rasul 5:42).

 Pengertian dalam ayat-ayat yang dijelaskan diatas, bahwa ibadah dan persekutuan itu tidak dibatasi hanya saat beribadah di Gereja, tetapi juga menjadi bagian hidup kita sehari-hari, sehingga setiap saat didalam menjalankan kehidupan kita adalah merupakan ibadah kita, dan akan berdampak pada kehidupan kita yang selalu benar karena Tuhan beserta kita.

7.Komitmen

Setelah rasul-rasul dihadapkan ke depan mahkamah agama dan diperintahkan untuk tidak berbicara dalam nama Yesus lagi, mereka dipukul dan kemudian dilepaskan. Kita tahu bahwa "rasul-rasul itu meninggalkan mahkamah agama dengan suka-cita, karena mereka telah dianggap layak menderita penghinaan oleh karena nama Yesus" (Kisah Rasul 5:41). Sikap seperti itu dimana mereka bersuka-cita bahwa mereka layak menderita, patut kita jadikan contoh komitmen terhadap kebenaran. Pantas mereka bertumbuh! Apakah jemaat dimana Anda berbakti mempraktekkan hal-hal di atas? Apakah jemaat dimana Anda berbakti dapat dijadikan "model" bagi jemaat-jemaat lainnya? Marilah kita mencontoh apa yang dilakukan oleh jemaat yang mula-mula agar kita dapat bertumbuh, semoga!. Memberitakan tentang kebenaran Injil sering sekali mendapatkan tekanan dari pihak manapun termasuk dari pemerintah, bahkan kemungkinan akan menerima penyiksaan, tetapi karena Roh Kudus hadir, mereka tidak takut justru semakin bersukacita dan berani. Apakah kita sebagai murid Kristus siap dengan kondisi demikian?....Harus dapat bersikap demikian, karena ada ikatan komitmen dengan Tuhan Yesus Kristus yang telah menyelamatkan kita dengan mengorbankan nyawa-Nya. Dan janji penyertaan Tuhan Yesus Kristus adalah pasti dan tidak pernah dingkari. Janji Tuhan selalu tergenapi sesuai dengan waktu dan kehendaknya.

Belajar dari apa yang telah dilakukan oleh Gereja mula-mula,semoga  menambah motivasi gereja dan jemaatnya untuk berani dan tetap setia mengemban tugas terhadap Amanat Agung Tuhan Yesus Kristus, kita percaya Tuhan Yesus akan menyertai kita sampai akhir zaman.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun