Ketika gereja berdiri pada Hari Pentakosta (Kisah Rasul 2), Petrus memberitakan Kristus sebagai Tuhan yang telah bangkit. Dia memberitahu seisi rumah Israel, ".... bahwa Allah telah membuat Yesus, yang kamu salibkan itu, menjadi Tuhan, dan Kristus" (Kisah Rasul 2:36). Orang-orang yang mendengar saat itu menjadi pedih hatinya dan bertanya, "Apa yang harus kami perbuat saudara-saudara?" Petrus kemudian menjawab, "Bertobatlah dan hendaklah kamu masing-masing dibaptis dalam nama Yesus Kristus untuk pengampunan dosamu, maka kamu akan menerima karunia, yaitu Roh Kudus" (Kisah Rasul 2:38). Tiga ribu jiwa mentaati Injil pada hari itu (Kisah Rasul 2:41), kemudian jumlah laki-laki menjadi kira-kira lima ribu jiwa (Kisah Rasul 4:4).Â
Orang-orang percaya lebih banyak lagi ditambahkan kepada Tuhan (Kisah Rasul 5:14) dan jumlah murid-murid itu berlipat kali ganda (Kisah Rasul 6:7).Â
Jumlah murid-murid di Yerusalem pada saat itu, sebelum mereka tersebar ke berbagai tempat karena penganiayaan mungkin mencapai antara dua puluh ribu sampai dua puluh lima ribu jiwa.Oleh karena jemaat di Yerusalem ini adalah jemaat yang mula-mula, maka kita dapat belajar dari pertumbuhan mereka yang mengagumkan serta melihat beberapa karakteristik mereka.
Karakter Murid Yesus atau Para Rasul.
Sebelum hari Pentakosta, khusus pada saat Tuhan Yesus ditangkap, diadili, di salibkan ,semua murid Tuhan Yesus termasuk Petrus menyembunyikan diri, karena takut ditangkap dan diadili seperti Tuhan Yesus. Kita ingat Rasul Petrus adalah salah satu murid Tuhan Yesus, Sebelum Petrus dipenuhi Roh Kudus, ia menyangkal 3 kali Yesus pada waktu Yesus ditangkap prajurid Romawi. Pada hal sebelumnya pernah berkata rela mati dengan Yesus.Â
Tetapi ucapan Petrus tidak terbukti.Semua orang termasuk para Rasul atau murid Yesus saat itu  belum dipenuhi oleh Roh Kudus, tidak ada keberanian dirinya , apalagi kalau harus memberitakan injil, ketakutan aniaya sering kali melintar dipikiran mereka.Tetapi jika dipenuhi oleh Roh Kudus, sikap kita akan diubah oleh Roh Kudus menjadi karakter baru.Â
Petrus dan para Rasul yang lain diubah setelah dipenuhi Roh Kudus dan ada keberanian untuk memberitakan Injil dan kata-kata mereka dipercaya dan punya wibawa bagi yang mendengarnya, sehingga melalui kata-kata mereka, orang yang mendengar menjadi percaya dan bersedia di Baptis, Kisah Para Rasul 2: 38." Jawab Petrus kepada mereka : " Bertobatlah dan hendaklah kamu masing -masing memberi dirimu dibaptis dalam nama Yesus kristus untuk pengampunan dosamu, maka kamu akan menerima Roh Kudus". Dan ribuan orang bertobat, siap dibaptis dan menerima curahan Roh Kudus.
Kita refleksikan dengan Gereja saat ini sebagai persekutuan umat Tuhan, apakah gereja masih konsisten menjalankan Amanat Agung Matius 28 : 19-20 "Karena pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman." .Â
Kalau kita baca ayat diatas, sebenarnya tugas utama gereja adalah melakukan penginjilan dan pengajaran dan janji Tuhan pasti dan akan terjadi apabila kita melakukan tugas utama tersebut Tuhan akan menyertai sampai akhir zaman.
Secara umum, semangat penginjilan dan pengajaran di Gereja-gereja sangat menurun, gereja pada umumnya hanya fakus pada ibadah-ibadah, apakah ini karena pengaruh dari kondisi Indonesia yang mayoritas masyarakatnya beragam Islam, sehingga ada keengganan atau takut melakukan penginjilan, pada hal penginjilan adalah salah satu Amanat Agung dari Tuhan Yesus Kristus kepada muridNya yang terhimpun dalam perrsekutuan di Gereja. Kenapa Gereja sekarang lebih mencari amannya untuk tidak melakukan penginjilan keluar. Ciri-ciri gereja yang dipenuhi Roh Kudus seperti Gereja permulaan adalah mepunyai keberanian untuk melaksanakan penginjilan dan pengajaran. Harusnya Gereja saat ini mempunyai keberanian yang sama karena Roh Kudus menyertai mereka, ini jaminan dari Tuhan Yesus Kristus.
Ciri-ciri lain yang terlihat dimana Gereja dan jemaatnya yang dipenuhi Roh Kudus adalah antara lain :
1.Ketekunan
"Mereka bertekun" (Kisah Rasul 2:42). Ekspresi ini menunjukkan daya tahan dan kegigihan. Salah satu penghalang bagi kemajuan jemaat saat ini adalah status anggota yang "hidup, kemudian mati lagi." Beberapa anggota rajin untuk sesaat, kemudian mereka kehilangan minat. Salah satu kebutuhan gereja yang terbesar saat ini adalah ketekunan. Ketekunan adalah salah satu modal utama untuk melaksanakan penginjilan secara terus-menerus tampa putus asa walaupun banyak tantangan dan mungkin penolakan dari pihak-pihak yang sedang diinjili. Ketekunan dalam pengajaran, akan membuat jemaat bersemangat untuk menggali terus akan kebenaran Firman Tuhan didalam hidupnya sehari-hari, sehingga kedewasaan iman akan semakin bertumbuh dan ucapan dan kata-kata kita akan berwibawa dan dipercaya orang yang mendengarkannya sebagai suatu kebenaran yang hidup, sehingga akhirnya banyak orang akan mengikuti jalannya kita.
2.Kesetiaan
Mereka setia dalam doktrin (pengajaran). Paulus menasihati Timotius, "Awasilah dirimu sendiri dan ajaranmu, bertekunlah dalam semuanya itu, karena dengan berbuat demikian engkau akan menyelamatkan dirimu dan semua orang yang mendengar engkau" (1 Timotius 4:16). Gereja yang mula-mula itu menghargai kebenaran. Penekanan mereka atas pengajaran rasul-rasul tidak menghalangi mereka dari bertumbuh. Mereka mempertahankan keyakinan mereka, tetapi mereka tetap bertumbuh. Sangat disesalkan bahwa sebagian orang saat ini merasa bahwa jika kita memberitakan kebenaran, kita akan membuat orang pergi. Gereja abad pertama memberitakan kebenaran, dan jumlah murid-murid terus bertambah. Setia dalam memberitakan kebenaran justru bertumbuhan gereja akan terjadi karena ada kekuatan dari Roh Kudus yang selalu menyertai kita sebagai jemaat. Jangan sangsikan kuasa dan penyertaan Tuhan.
3.Kesatuan
"Kumpulan orang yang telah percaya itu sehati dan sejiwa..." (Kisah Rasul 4:32). Tujuan yang sama yang membuat murid-murid itu tetap bersama. Pujian yang tinggi harus diberikan bagi jemaat yang saat ini mempraktekkan "sehati dan sejiwa." Tetapi di banyak tempat saat ini, kita menemukan perpecahan, bahkan di kalangan orang-orang setuju dalam hal doktrin, seringkali permasalahannya adalah disebabkan oleh perbuatan daging: kecemburuan, kedengkian, kemarahan dan kesombongan. Kita harus belajar menyisihkan sikap kedagingan ini dan meninggikan Kristus di atas segala-galanya, supaya kita "erat bersatu dan sehati sepikir" (1 Korintus 1:10). Ada sebagian saudara seiman menganggap kalau sebuah jemaat atau beberapa jemaat membentuk organisasi (untuk memenuhi ketentuan pemerintah) adalah membuat perpecahan. Ini pemikiran yang keliru!! Di luar negeri seperti di Amerika atau negara lainnya, masing-masing jemaat lokal itu "mendaftar sendiri" di pemerintahan dan ini sangat Alkitabiah, tetapi ini sulit dilakukan di Indonesia.Â
Fungsi organisasi semacam ini hanya untuk memenuhi ketentuan perintah dan berfungsi sebagai jembatan antara jemaat-jemaat lokal dan pemerintah, namun perlu diingat bahwa yang mempersatukan umat beriman itu bukan "organisasinya" tapi imannya!Â
Dapat saja umat Tuhan di Indonesia itu satu dalam organisasi namun kalau tidak ada kerja-sama dan tidak satu dalam iman itu tidak banyak manfaatnya. Sebaliknya dapat saja umat Tuhan di Indonesia masing-masing berdiri sendiri dan mendaftar sendiri tetapi ada kerja sama yang erat dan satu iman, maka akan besar manfaatnya bagi perkembangan umat Tuhan di Indonesia.
4.Kebajikan atau Berbuat Kebaikan
Murid-murid itu murah hati satu sama lain: "...dan tidak seorangpun berkata bahwa sesuatu dari kepunyaannya adalah miliknya sendiri..." (Kisah Rasul 4:32). Lebih jauh lagi mereka melakukan perbuatan baik kepada semua orang di setiap kesempatan (Galatia 6:10; 2 Korintus 9:13).Â
Kebaikan yang dilakukan dengan penuh kasih tampa pamrih, akan menyenangkan hati Tuhan karena mencerminkan dari kasih karunia Kristus, dampaknya adalah wibawa atau charisma Tuhan Yesus akan terpancar pada murid-murid Yesus yang memancarkan kasihnya kepada orang lain. Ini merupakan kesaksian hidup yang akan berdampak pada orang yang merasakan kebaikan dan kasih kita.
5.Disiplin
Ketika Ananias dan istrinya Safira menjual harta milik mereka dan berbohong tentang hasil penjualannya, mereka mati dan dikuburkan (Kisah Rasul 5:1-10). Alkitab mengatakan bahwa "seluruh jemaat dan semua orang yang mendengar hal itu menjadi sangat ketakutan" (Kisah Rasul 5:11). Kita mungkin berpikir bahwa semua orang akan takut kepada jemaat setelah itu, namun kita membaca lebih jauh bahwa, "makin lama makin bertambahlah jumlah orang yang percaya kepada Tuhan, baik laki-laki maupun perempuan" (Kisah Rasul 5:14).Â
Kita kadang-kadang lupa bahwa rencana Tuhan itu berhasil. Disiplin harus dilaksanakan dengan nasihat dan jika perlu harus diadakan pemutusan persekutuan dari orang yang tidak berjalan dengan tertib (2 Tesalonika 3:6). Kita kadang-kadang segan untuk mempraktekkan disiplin seperti yang dilakukan pada abad pertama, padahal disiplin itu adalah unsur yang penting bagi pertumbuhan sebuah jemaat.Â
Paling tidak ada 5 alasan mengapa disiplin itu penting: (1) Untuk mendemonstrasikan kepada dunia bahwa gereja tidak mentoleransi dosa; (2) Untuk memberi peringatan kepada anggota jemaat agar melawan dosa; (3) Untuk menjaga kemurnian jemaat; (4) Untuk memulihkan yang sesat; (5) Untuk mematuhi ajaran Alkitab.
6.Persekutuan pada "Setiap Hari".
Dengan bertekun dan sehati, mereka berkumpul tiap-tiap hari dalam bait Allah. Mereka memecahkan roti di rumah masing-masing secara bergiliran dan makan bersama-sama dengan gembira dan tulus hati" (Kisah Rasul 2:46). Murid-murid yang mula-mula itu melaksanakan iman mereka tiap-tiap hari.Â
Seringkali kita hanya menjadi orang Kristen "hari Minggu" saja atau di "gedung gereja" saja. Kita menyamakan seluruh tanggung jawab kekristenan kita dengan menghadiri kebaktian Minggu atau setiap kali ada perhimpunan di gedung gereja. Murid-murid yang pertama ini tidak pernah lupa akan misi gereja "setiap hari mereka mengajar di bait Allah dan di rumah-rumah dan memberitakan Injil tentang Yesus yang adalah Mesias" (Kisah Rasul 5:42).
 Pengertian dalam ayat-ayat yang dijelaskan diatas, bahwa ibadah dan persekutuan itu tidak dibatasi hanya saat beribadah di Gereja, tetapi juga menjadi bagian hidup kita sehari-hari, sehingga setiap saat didalam menjalankan kehidupan kita adalah merupakan ibadah kita, dan akan berdampak pada kehidupan kita yang selalu benar karena Tuhan beserta kita.
7.Komitmen
Setelah rasul-rasul dihadapkan ke depan mahkamah agama dan diperintahkan untuk tidak berbicara dalam nama Yesus lagi, mereka dipukul dan kemudian dilepaskan. Kita tahu bahwa "rasul-rasul itu meninggalkan mahkamah agama dengan suka-cita, karena mereka telah dianggap layak menderita penghinaan oleh karena nama Yesus" (Kisah Rasul 5:41). Sikap seperti itu dimana mereka bersuka-cita bahwa mereka layak menderita, patut kita jadikan contoh komitmen terhadap kebenaran. Pantas mereka bertumbuh! Apakah jemaat dimana Anda berbakti mempraktekkan hal-hal di atas? Apakah jemaat dimana Anda berbakti dapat dijadikan "model" bagi jemaat-jemaat lainnya? Marilah kita mencontoh apa yang dilakukan oleh jemaat yang mula-mula agar kita dapat bertumbuh, semoga!. Memberitakan tentang kebenaran Injil sering sekali mendapatkan tekanan dari pihak manapun termasuk dari pemerintah, bahkan kemungkinan akan menerima penyiksaan, tetapi karena Roh Kudus hadir, mereka tidak takut justru semakin bersukacita dan berani. Apakah kita sebagai murid Kristus siap dengan kondisi demikian?....Harus dapat bersikap demikian, karena ada ikatan komitmen dengan Tuhan Yesus Kristus yang telah menyelamatkan kita dengan mengorbankan nyawa-Nya. Dan janji penyertaan Tuhan Yesus Kristus adalah pasti dan tidak pernah dingkari. Janji Tuhan selalu tergenapi sesuai dengan waktu dan kehendaknya.
Belajar dari apa yang telah dilakukan oleh Gereja mula-mula,semoga  menambah motivasi gereja dan jemaatnya untuk berani dan tetap setia mengemban tugas terhadap Amanat Agung Tuhan Yesus Kristus, kita percaya Tuhan Yesus akan menyertai kita sampai akhir zaman.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI