Mohon tunggu...
Bambang Hermawan
Bambang Hermawan Mohon Tunggu... Buruh - abahnalintang

Memungsikan alat pikir lebih baik daripada menumpulkan cara berpikir

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Bulan di Mana?

19 Desember 2020   15:56 Diperbarui: 19 Desember 2020   15:58 139
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Dalam ketertegunannya kakek itu menjawab pertanyaaan Fadil dengan isak tangis yang lirih, "Nak Fadil! Relakan yang terjadi. Dia bukan milik kita lagi! Sudah kita relakan saja, lebih baik Nak Fadil mendoakan yang terbaik untuk Bulan," pucatlah muka Fadil seketika, dan tersungkurlah dia di atas tanah di depan bangunan ambruk yang diluluh-lantahkan gempa bumi itu.

Dia pun merintih, "Ya Allah, Bulan di mana?'   

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun