Richard melesat menendang  boneka babi dengan keras, lalu  menerkamnya, kedua lengannya dicengkram kuat. Ia tampak geli melihat wajah tunanganya tampak geram.  Matanya merah menyala. Ia mengeluarkan taring dan mendekatkan wajahnya untuk mengintimidasi.
" Dasar bodoh !." Â Teriak seorang bocah laki-laki sembari menendang perut Richard dengan keras, hingga membuatnya jatuh terkapar. Â Perlahan Isabel berdiri, ketika lengannya di tarik sang bocah.
" Siapa namamu ?." Â Bisik Isabel, pandangannya terpesona dengan sosok bocah dihadapannya. " Namaku Andi ." Jawab sang bocah dengan logat Inggris yang fasih. Ia mencoba membaca ras asal negara Andi.
" Apa kau dari Melayu ?."  Tanya Isabel sangsi. Anak itu mengganguk dengan polos." Ya. Aku dari  Indonesia. " Ia tampak semakin penasaran." Apa yang kau lakukan di London ?." Bocah itu menggaruk-garuk kepalanya.
" Aku ikut orang tuaku . " jawabnya polos.  " Apa yang dilakukan oleh orang tuamu disini ?." Bocah itu menggoyang-goyangkan kepalanya kekanan dan kekiri. " Ayahku peneliti sejarah, ia juga gemar  mengkoleksi barang-barang kuno. " Â
Richard bangkit. " Siapa kau !. Apa maksudmu menjulukiku lelaki bodoh ?!." Teriaknya bersiap menerkam Andi. Ia keluarkan taringnya mengintimidasi. " Kau pikir aku takut padamu, vampire jelek !." Ledeknya sambil menjulur lidah.
Andi membalikkan badan sambil menggoyang-goyangkan pantatnya, seketika tangan Isabel menarik baju bocah itu ke samping, ketika Richard bergerak cepat. Â Terkamannya meleset, hingga membuatnya tersungkur.Â
 Kembali bocah itu meloncat menendang  untuk kedua kalinya, lalu mundur, namun  bocah itu tiba-tiba terkaget, ketika mendapati Richard telah menerkamnya dengan cepat, hingga lehernya tercekik.
Tubuhnya menggelantung, menempel ke tembok, sedang kakinya menjejak-jejak ke bawah. Isabel menggerakkan tangan memainkan sihir hingga angin berhembus  kencang hingga  membuat mata Andi terpejam. Ia melesat mendekat.
" Ia hanya seorang bocah Richard, apa kau tidak malu ?." Bisiknya, Pangeran itu terdiam, ia merenggangkan cengkraman tangannya, dengan cepat Isabel menghantam tunangannya, hingga membuat tubuhnya terlempar mundur.
Ia melesat mengikuti tubuh Richard yang terlempar. " Tunggu aku di kerajaan, aku tantang kau bermain pedang, akan kupermalukan dirimu di hadapan pasukanmu !."  Dengan cepat Isabel berbalik cepat  menangkap tubuh Andi yang terjatuh.