" Tidak Isabel, seluruh koloni harus tunduk pada titah raja." Â Ia kembali membuang pandangan ke luar jendela. Wajahnya tampak kesal. " Bebaskan aku, aku tidak ingin menjadi merpati dalam sangkar emas ."
 Keduanya terdiam, wajah sang putra mahkota tampak geram, atas  penolakkan keras tunangannya, padahal tidak ada satupun rakyat dari koloni vampire berani menolak pinangan dari keluarga kerajaan.
Kereta terus melaju keluar dari wilayah hutan terlarang. " Tidak semua mimpi bisa kita beli Richard. " Â Mendengar itu, matanya menajam, dadanya membusung. Ia menatap kearah gadis yang ia cintai. " Tidak di wilayah kekuasaanku Isabel, segalanya ada dalam genggamanku."
Mendengar itu, Ia semakin acuh dan  bertambah kesal, lama terdiam. Perlahan senyumnya terbit tatkala pandangannya mengarah ke keramaian pasar malam, tidak jauh dari jalan yang di lalui.
Ia tidak lagi menggubris perkataan yang ia dengar, matanya  terperangah oleh gebyar keramaian karnaval yang dikunjungi banyak orang.  " Isabel kau dengar aku ?." Ia membalikkan badan menatap tunangannya, lalu memberi hormat .
" Baik yang mulia pangeran Richard. " Belum selesai membalas  penghormatannya, Sang pangeran tersentak.
" Berhenti !." Teriaknya, kusir mendadak menghentikan kereta di depan pintu masuk arena karnaval, buru-buru ia membuka pintu. Semua mata memandangnya. " Isabel, Isabel . " Â Susulnya meraih tangan Isabel.
" Dengar Richard, jika kekuatan dan kekuasaanmu mampu membelah bulan, dan menjadikan bumi ini menjadi gelap gulita selama tujuh purnama untukku, aku akan menuruti semua  keinginanmu .
" Ia berlalu begitu saja, Richard hanya terdiam melepas genggamannya. Matanya berbinar-binar menyaksikan keramaian karnaval. Senyumnya yang sejak tadi beku, kini terbit menghiasi wajahnya yang cantik.
Seketika  keramaian terjadi, orang-orang terperangah melihat kedatangan keduanya.  Mereka mengira ada keluarga kerajaan Inggris yang mendatangi karnaval. Para pengunjung terheran saat tidak melihat  satupun pengawal kerajaan.
Meski para pengunjung tidak mengenal  keduannya, mereka tetap menggangap keduannya sebagai bangsawan dari keluarga kerajaan Inggris.  Keramaian orang pun terjadi, ketika para pengunjung bergerak mengerubungi keduanya.