Mohon tunggu...
Balya Nur
Balya Nur Mohon Tunggu... Wiraswasta - Yang penting masih bisa nulis

yang penting menulis, menulis,menulis. balyanurmd.wordpress.com ceritamargadewa.wordpress.com bbetawi.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Minyak Wangi dan Tasbih

12 April 2019   09:31 Diperbarui: 12 April 2019   09:56 212
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Analisis Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

LSI pada 5 Maret 2019 mengatakan, jika UAS , UAH,  AA Gym netral maka Jokowi-KHMA akan menang. Pehamahaman terbaliknya, jika ketiga ulama itu terus terang atau menggunakan kode tertentu mendukung Prabowo,  maka Jokowi-KHMA akan kalah. Bukan  cuma Capres yang kalah, LSI juga kalah banyak. Sudah capek-capek bikin survei, kasih anggka di atas  50 persen buat 01, eh mendadak UAS terus terang mendukung Prabowo. 

Sebelumnya UAH ( Ustadz Adi Hidayat ) secara kode canda mengatakan, UAH dan UAS mendukung Prabowo. Tapi yang di maksud UAH adalah Ustadz Ahmad Heryawan, dan UAS adalah Ustadz Ahmad Syaikhu. 

UAS yang asli cuma senyum saja menonton candaan sahabatnya itu. Tapi tentu saja UAH bukan seratus persen bercanda. Dia seolah ingin mengirim pesan yang jelas pada paslon 02.

 Tanpa harus menunggu lama, Ustadz Abdul Somad (UAS ) bertemu Prabowo secara gamblang memberikan dukungan pada Prabowo. UAS menyadari keputusannya ini akan berdampak pada perjalanan da'wahnya. Makanya dia mengatakan, " Saya berpikir lama, kalau saya diamkan sampai pilpres ( maksudnya hari pencoblosan. Pen) Kenapa mereka cerita ke saya? Tiap malam saya berpikir, kenapa mereka cerita ke saya? 

Berarti harus saya sampaikan. Kalau tidak ini akan menjadi seumur hidup saya mati dalam penyesalan. Abdul Somad kenapa tidak kau ceritakan. Setelah ketemu ini ( bertemu dengan Prabowo. Pen) selesai. 

Kuserahkan semuanya pada Allah SWT, apa yang terjadi pada saya, kuserahkan pada Engkau ya Allah, yang penting sudah kusampaikan ( dukungan umat dan ulama yang ditemui UAS. Pen ) Plong! Malam ini saya bisa tidur lelap. "

 Memang bagi UAS  tidak mudah menyampaikan dukungan pada Prabowo dalam situasi persaingan pilpres yang sangat ketat ini. Di tengah umat yang terbelah. Walaupun UAS pernah mengatakan akan mendukung capres yang didukung oleh HRS, tapi sampai sebelum bertemu Prabowo, UAS tidak pernah menyatakan dukungan secara terus terang.

 Tapi bukan berarti UAS diam di tengah. Itulah yang disalah tafsirkan oleh Romi yang sekarang sudah memakai  rompi oranye. Romi punya misi agar UAS netral. Dan Romi cukup puas secara kasat mata nampaknya UAS netral. Padahal UAS sedang berpikir, mengamati situasi di tengah umat minimal ratusan ribu atau bahkan jutaan jamaahnya.

 Menurut UAS, setiap dia ceramah dari ujung nusantara sampai ujung lainnya, jamaahnya selalu mengangkat simbol dua jari. UAS dan panitia tabligh akbar sudah memperingati  para jamaah agar jangan menampilkan simbol dua jari, tapi jamaah seolah ingin menyampaikan pada UAS agar cepat menentukan sikap pada pilpres kali ini.

 UAS mendatangi berapa ulama yang menjadi panutannya. Ulama yang tidak viral seperti dirinya tapi punya keluasan ilmu agama. Dia minta nasihatnya, agar ulama panutannya itu bisa membaca isi hatinya, kemana pilihannya akan dilabuhkan, atau sebaiknya bersikap netral? 

Tapi para ulama itu hanya menyebut satu nama, Prabowo ! Bahkan ada ulama yang hanya mau makan dari beras yang ditanamnya sendiri dan minum dari air yang digalinya sendiri karena khawatir makanan di luar sana syubhat. Ulama itu juga hanya menyebut satu nama, Prabowo!

 Berbekal suara para jamaah dan nasihat para ulama panutannya yang jauh dari keriuhan itulah yang membuat UAS berketetapan hati bertemu Prabowo untuk menyatakan dukungannya.  Tapi sebagai ulama, UAS tidak pandai memuji  calon penguasa.  Dia hanya menyampaikan apa yang dia lihat dan dia dengar saja. Selebihnya UAS memberi tausiyah soal kepemimpinan.

 UAS mengutip ucapan Imam Ahmad bin Hanbal. " Seandainya doamu makbul, dan doa itu cuma satu, mintalah pemimpin yang adil. " Pada bagian ini Prabowo nampak sangat tertarik. Dia minta UAS mengulangnya sekali lagi.

 Prabowo dipilih oleh ijtima Ulama. Ijtima ulama II  bukan memberikan cek kosong pada Prabowo. Ada janji politik yang sudah ditandatangani oleh Prabowo yang diberi nama Pakta Integritas Ijtima Ulama II. Ada 17 poin yang harus dijalankan oleh Prabowo jika kelak terpilih sebagai presiden.

 1. Sanggup melaksanakan Pancasila dan UUD 1945 secata mumi dan konsekuen.
 

2. Siap menjaga dan menjunjung nilai-nilai religius dan etika yang hidup di tengah masyarakat Siap menjaga moralitas dan mentalitas masyarakat dari rongrongan gaya hidup serta paham-paham merusak yang bertentangan dengan kesusilaan dan norma-norma yang berlaku lainnya ditengah masyarakat Indonesia.

 3. Berpihak pada kepentingan rakyat dalam setiap proses pengambilan kebijakan dengan memperhatikan pn'nsip representasi. proporsionalitas. keadilan, dan kebersamaan.

 4. Memperhatikan kebutuhan dan kepentingan umat beragama, baik umat Islam. maupun umat agama-agama lain yang diakui Pemerintah Indonesia untuk menjaga persatuan nasional.

 5. Sanggup menjaga dan mengelola Ukhuwah Islamiyah (Persaudaraan Ummat Islam), secara adil untuk menciptakan ketenteraman dan perdamaian di tengah kehidupan masyarakat Indonesia.

 6. Menjaga kekayaan alam nasional untuk kepentingan sebesar-besar kemakmuran rakyat Indonesia.

 7. Menjaga keutuhan wilayah NKRI dari ancaman separatisme dan imperialisme.

 8. Mendukung perjuangan kemerdekaan Palestina di berbagai panggung diplomatik dunia sesuai dengan semangat dan amanat Pembukaan UUD 1945.

 9. Siap menjaga amanat TAP MPRS No. 25/1966 untuk menjaga NKRI dari ancaman komunisme serta paham-paham yang bisa melemahkan bangsa dan negara lainnya.

 10. Siap menjaga agama-agama yang diakui Pemerintah Indonesia dari tindakan penodaan, penghinaan, penistaan serta tindakan tindakan lain yang bisa memancing munculnya ketersinggungan atau terjadinya konflik melalui tindakan penegakkan hukum sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku.

11. siap melanjutkan perjuangan reformasi untuk menegakan hukum secara adil tanpa Pandang bulu kepada segenap warga negara.
 

12. Siap menjamin hak berserikat berkumpul dan menyatakan pendapat secara lisan dan tulisan
 

13. Siap Menjamin kehidupan yang Iayak bagi setiap warga negara untuk dapat mewujudkan kedaulatan pangan, ketersediaan sandang dan papan.
 

14. Siap menyediakan anggaran yang memprioritaskan pendidikan umum dan pendidikan agama secara proporsional.
 

15. Menyediakan alokasi anggaran yang memadai untuk penyelenggaraan kesehatan rakyat dan menjaga kelayakan pelayanan rumah sakit baik pemen'ntah maupun swasta..
 

16. Siap menggunakan hak konstitusional dan atributif yang melekat pada jabatan Presiden untuk melakukan proses rehabilitasi, menjamin kepulangan serta memulihkan hak-hak Habib Rizieq Shihab sebagai warga negara Indonesia, serta memberikan keadilan kepada para ulama, aktivis 411. 212 dan 313 yang pernah/sedang mengalami proses kriminalisasi melalui tuduhan tindakan maka yang pernah disangkakan Penegakan keadilan juga perlu dilakukan terhadap tokoh-tokoh lain yang mengalami penzaliman.
 17. 

Menghormati posisi ulama dan bersedia untuk mempertimbangkan pendapat para ulama dan pemuka agama lainnya dalam memecahkan masalah yang menyangkut kemaslahatan kehidupan berbangsa dan bernegara.

 Amanah para ulama yang tergabung dalam ijtima ulama ini bersama amanah umat, oleh UAS diibaratkan sebagai satu keranjang amanah. UAS mengatakan, " Dalam keranjang ini ada pisau, ada bunga, ada buah, ada pena." UAS berpesan, pisau untuk diberikan pada anak muda karena mereka akan pergi ke hutan untuk berburu. 

Buah untuk diberikan pada anak-anak agar mereka makan buah supaya fresh. Bunga untuk diberikan pada anak gadis buat diberikan pada suaminya. Pena untuk diberikan pada ulama agar mereka menulis. Jangan berikan pisau kepada anak kecil, dia akan melukai. Nampak sekali Prabowo sangat terkesan dengan nasihat itu.

 Ini bagian yang mengharukan. Prabowo berkali-kali mengusap matanya. Nampak air mata yang mau jatuh dari kedua kelopak matanya. UAS minta dua permintaan kepada Prabowo. Pertama jika Prabowo terpilih jadi presiden agar Prabowo jangan mengundang UAS ke istana. 

Kedua, agar jangan menawarkan jabatan pada UAS. UAS akan tetap berada di tengah umat. Masuk dari satu kampung ke kampung lain, dari satu hutan ke hutan lain menemui, menyapa umat. Disanalah tempat ulama.

 Dengan kata lain, jika Prabowo memerlukan nasihat ulama, datangilah ulama. Tapi bukan berarti ulama anti kekuasaan. Berikanlah sesuatu pada ahlinya. 

 Dalam hal ibadah, UAS tidak memisahkan hanya ulama sebagai ahli ibadah, sedangkan penguasa cukup mengurus negara tanpa dibekali ibadah. Maka UAS memberi hadiah minyak wangi sebagai simbol agar kelak Prabowo menebarkan keharuman pada rakyat. 

Dan juga UAS memberikan tasbih kesayangannya agar hati Prabowo tidak kosong. Perbanyaklah dzikir. Dan sabaik-baik dzikir adalah " La ilaha illallah." Lalu UAS menaruh telapak tangan kannya di dada kiri Prabowo sambil terus melafazkan tahlil. UAS berpesan, dengan La ilaha illallah kita hidup. Dengan La illaha illallah pula kita mati.

 Sungguh pertemuan yang luar biasa. Kesan yang mendalam bukan hanya dirasakan oleh Prabowo tapi juga oleh banyak orang yang ikut terharu. Bukan mustahil, setelah melihat pertemuan ini, pada masa injury time jelang hari tenang akan ada lagi ulama yang selama ini terkesan netral akan menyatakan sikap mendukung Prabowo. Dan terpaksa LSI akan "meralat" hasil surveinya. Insya Allah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun