Ini bagian yang mengharukan. Prabowo berkali-kali mengusap matanya. Nampak air mata yang mau jatuh dari kedua kelopak matanya. UAS minta dua permintaan kepada Prabowo. Pertama jika Prabowo terpilih jadi presiden agar Prabowo jangan mengundang UAS ke istana.Â
Kedua, agar jangan menawarkan jabatan pada UAS. UAS akan tetap berada di tengah umat. Masuk dari satu kampung ke kampung lain, dari satu hutan ke hutan lain menemui, menyapa umat. Disanalah tempat ulama.
 Dengan kata lain, jika Prabowo memerlukan nasihat ulama, datangilah ulama. Tapi bukan berarti ulama anti kekuasaan. Berikanlah sesuatu pada ahlinya.Â
 Dalam hal ibadah, UAS tidak memisahkan hanya ulama sebagai ahli ibadah, sedangkan penguasa cukup mengurus negara tanpa dibekali ibadah. Maka UAS memberi hadiah minyak wangi sebagai simbol agar kelak Prabowo menebarkan keharuman pada rakyat.Â
Dan juga UAS memberikan tasbih kesayangannya agar hati Prabowo tidak kosong. Perbanyaklah dzikir. Dan sabaik-baik dzikir adalah " La ilaha illallah." Lalu UAS menaruh telapak tangan kannya di dada kiri Prabowo sambil terus melafazkan tahlil. UAS berpesan, dengan La ilaha illallah kita hidup. Dengan La illaha illallah pula kita mati.
 Sungguh pertemuan yang luar biasa. Kesan yang mendalam bukan hanya dirasakan oleh Prabowo tapi juga oleh banyak orang yang ikut terharu. Bukan mustahil, setelah melihat pertemuan ini, pada masa injury time jelang hari tenang akan ada lagi ulama yang selama ini terkesan netral akan menyatakan sikap mendukung Prabowo. Dan terpaksa LSI akan "meralat" hasil surveinya. Insya Allah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H