Mohon tunggu...
Balun Pankratius
Balun Pankratius Mohon Tunggu... Lainnya - Pegawe Kantoran Milik Pemerintah

Penikmat indahnya alam, buku yang bisa dibaca, buku yang bisa ditulis dan kertas yang bisa dicoret

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Melawan Takdir

8 Januari 2025   12:10 Diperbarui: 8 Januari 2025   08:50 25
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Kepasrahan Manusia / Sumber : shelteringwings.org

Menata pintu-pintu penuh harap

di ujung jauh berkas kemilau

Entah awal atau akhir, entah halu atau galau

Kita dan mereka yang sejalan

mematri rel yang berseberangan.

Kerata mereka bercat pelangi

sementara kita bersesak dalam napas

berebut kursi menuju stasiun terakhir

Entah dengan karcis yang mana.

Kita harus melakoni garis hidup

Tapi jangan sekalipun takdir itu kau iklaskan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun