Di tengah pesatnya perkembangan media komunikasi dan informasi, banyak portal media online dibuat untuk kepentingan pemberitaan. Sejalan dengan itu, banyak pula yang memilih menjadi wartawan. Sayangnya, wartawan-wartawan ini tidak melewati serangkaian proses yang baik sehingga pada akhirnya melahirkan karya jurnalistik yang buruk dan tidak layak dipublikasikan.
Banyak pula berita hoax yang disebarkan. Data dan fakta lapangan tidak lagi menjadi patokan utama pemberitaan. Hemat saya, pada titik inilah terjadi pemerkosaan massif terhadap profesi wartawan. Mestinya para wartawan menjadi suluh.
Selain itu, seorang wartawan adalah juga pegiat literasi. Melalui karya jurnalistiknya harus mampu membangkitkan semangat membaca masyarakat dan menumbuhkan daya kritis pembaca.
Menjadi wartawan bukan sekedar soal punya kartu identitas pers. Bukan pula tentang seberapa banyak media online yang kita miliki. Lebih dari itu, harus punya tanggung jawab moril dan profesionalitas dalam mengemban tugas mulia ini.
Sudah saatnya kita kembali menghidupkan citra wartawan dengan menghasilkan karya-karya jurnalistik yang bermutu dan mencerdaskan pembaca.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H