Mohon tunggu...
APOLLO_ apollo
APOLLO_ apollo Mohon Tunggu... Dosen - Lyceum, Tan keno kinoyo ngopo

Aku Manusia Soliter, Latihan Moksa

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Heidegger Tentang Metafisika

21 Desember 2023   22:15 Diperbarui: 21 Desember 2023   22:29 152
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Heidegger  Tentang Metafisika (1)/Dokpri

 Tipe yang sangat berharga ini adalah orang yang telah berhasil membebaskan dirinya dari penilaian nilai pada masanya dan dapat melihat kenyataan sebagaimana adanya.  Filosof tragis ini yang memahami arti dari pengulangan yang kekal, mengatakan ya terhadap kehidupan apa adanya,  yakni kehidupan dengan segala sisi permasalahan dan penderitaannya. Ia bukan orang asing, ia bukan tunawisma, ia adalah realitas itu sendiri.   Manusia jenis ini adalah orang yang dapat melihat kenyataan dengan matanya sendiri,  mempunyai pemikirannya sendiri,  pekerjaannya sendiri. Ia dapat menciptakan nilai-nilainya sendiri,  ia dapat melakukan evaluasi baru terhadap realitas, ia dapat mengevaluasi kembali nilai-nilai. Jadi, tipe manusia seperti ini adalah makna bumi.

Nah, jika ini adalah ciri-ciri utama manusia super Nietzsche, sulit untuk mengklaim  konsep ini -serta antropologi Nietzsche secara umum- bersifat metafisik. Konsekuensinya dapat dikatakan  yang ingin dilampaui oleh Heidegger bukanlah metafisika Nietzsche, melainkan antropologi Nietzsche dan Nietzsche sebagai filsuf pada umumnya.

Sebagai kesimpulan, kita dapat mengatakan  apa yang Heidegger coba lakukan, dengan tujuan untuk melampaui Nietzsche, adalah sebuah fenomenologi metafisika fenomenologi yang dipahami di sini dalam pengertian Hegelian. Dengan cara ini, menurutnya, ia dapat membantu manusia membangun kembali hubungannya dengan Wujud (being) dan mengatasi kondisinya saat ini, yaitu tuna wisma.

Di sisi lain, kita dapat mengatakan  apa yang dilakukan Nietzsche adalah fenomenologi realitas manusia : ia melihat berbagai cara manusia mengevaluasi realitas dan ia membangun antropologinya atas dasar ini. Dengan demikian, kita bisa bertanya: manakah di antara kedua antropologi ini yang lebih membantu dalam menghadapi persoalan-persoalan umat manusia, serta dunia saat ini._- Apollo 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun