Mohon tunggu...
APOLLO_ apollo
APOLLO_ apollo Mohon Tunggu... Dosen - Lyceum, Tan keno kinoyo ngopo

Aku Manusia Soliter, Latihan Moksa

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Riset Kualitatif Dilthey; Erlebnis, Ausdruck, Verstehen (3)

18 November 2023   20:11 Diperbarui: 18 November 2023   20:14 426
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Orang lain tidak bisa dianggap hanya sekedar perpanjangan tangan dari diri saya sendiri. Mereka hanya dapat diakses oleh saya dari luar. Adalah tugas pemahaman untuk memberikan "sebuah bagian dalam" pada apa yang pertama kali diberikan sebagai "sebuah kompleks tanda-tanda sensorik eksternal".

Jika selama ini kejelasan pengalaman hidup diasumsikan memberi kita pemahaman tentang diri kita sendiri, kini Dilthey menegaskan  kita dapat memahami diri kita sendiri hanya melalui objektifikasi kita. Pemahaman terhadap diri sendiri mengharuskan saya melakukan pendekatan terhadap diri sendiri seperti yang dilakukan orang lain, yakni dari luar hingga ke dalam.

Proses pemahaman, sepanjang ditentukan oleh kondisi umum dan sarana epistemologis, di mana pun harus mempunyai ciri-ciri yang sama. Sejauh aturan-aturan tersebut dapat memandu pemahaman tentang objektifikasi kehidupan, maka aturan-aturan tersebut memungkinkan adanya teori penafsiran. Hermeneutika adalah teori penafsiran yang berkaitan dengan semua obyektifikasi manusia---yaitu, tidak hanya ucapan dan tulisan, tetapi  ekspresi artistik visual, gerak tubuh yang lebih santai, serta tindakan atau perbuatan yang dapat diamati.

Perspektif hermeneutik baru yang mendekati bagian dalam dari luar ini  mengubah konsepsi struktur psikis Dilthey. Dalam bagian pertama dari tiga "Studi Menuju Landasan Ilmu Pengetahuan Manusia" yang dimulai pada tahun 1904/1919, Dilthey membahas ekspresi linguistik apa yang dapat mengajarkan kita tentang intensionalitas kesadaran. Tidak lagi sekadar menjelaskan luasnya kehidupan psikis melalui jalinan tindakan kognisi, perasaan, dan kemauan, Dilthey menggunakan ungkapan seperti "Saya khawatir tentang sesuatu" untuk mengungkap struktur referensial dari pengalaman hidup. Tindakan psikis mempunyai isi yang berkaitan dengan objek-objek dunia melalui apa yang disebut Dilthey dengan sikap sikap. Sikap-sikap menghakimi terhadap dunia ini adalah

jumlahnya tidak terbatas. Meminta, memercayai, berasumsi, mengklaim, menikmati, menyetujui, menyukai dan kebalikannya, berharap, menginginkan, dan berkeinginan adalah modifikasi dari sikap psikis.

Sikap sikap dan penilaian ini tidak hanya bersifat kognitif, namun menggambarkan terlebih dahulu sesuatu yang lebih mencakup, yang dapat disebut "pengetahuan reflektif" untuk membedakannya dari pengetahuan langsung atas pengalaman hidup dan kesadaran refleksif. Pengetahuan reflektif yang menghakimi atau menyimpulkan (Wissen) ini menambah kognisi konseptual (Erkenntnis ) tentang realitas dengan "penetapan nilai-nilai" dan "penentuan tujuan dan penetapan aturan.

Meskipun jenis epistemologi ( Erkenntnistheorie ) yang dikembangkan oleh Kant dan yang lainnya sudah cukup untuk ilmu-ilmu alam, ilmu-ilmu kemanusiaan memerlukan teori pengetahuan yang lebih menyeluruh ( Theorie des Wissens ). Pengetahuan harus "dibedakan dari sekedar representasi, anggapan, pertanyaan, atau asumsi dengan fakta  suatu konten muncul di sini dengan rasa kebutuhan obyektif" . Keharusan obyektif ini terletak pada bukti yang menyertai pemikiran yang dilaksanakan dengan benar dan mencapai tujuannya baik melalui realitas pengalaman hidup yang diberikan sendiri atau "pemberian yang mengikat kita pada persepsi luar";

dokpri
dokpri

Bagi ilmu pengetahuan manusia, segala sesuatu di dunia tidak sekedar dipahami secara kognitif sebagai objek fenomenal, namun dikenal sebagai sesuatu yang nyata bagi kepentingan hidup kita (Lebensbezuge ). Memikirkan manuskrip yang belum selesai di kantornya, Dilthey menulis dalam Second Study Toward the Foundation of the Human Sciences:

Saya lelah karena terlalu banyak bekerja; setelah meninjau berkas-berkasku, aku khawatir mengenai isinya yang belum selesai, yang penyelesaiannya menuntut lebih banyak pekerjaan dariku. Semua "tentang", "dari", dan "menuju", semua referensi tentang apa yang diingat dengan apa yang dialami, singkatnya, semua hubungan batin struktural ini, harus saya pahami, karena sekarang saya ingin memahami keseluruhannya. dari pengalaman hidup secara mendalam. Dan justru untuk menghabiskannya, saya harus mundur lebih jauh dalam jaringan struktural ke kenangan pengalaman hidup lainnya.

Setiap upaya untuk mengkarakterisasi suatu pengalaman yang dijalani tidak hanya mengarah pada pengalaman-pengalaman lain yang terkait secara struktural yang mendasarinya. Hal ini tidak hanya melibatkan proses pengamatan dengan perhatian yang disengaja, namun  "ditarik oleh keadaan itu sendiri  ke bagian-bagian lain dari hubungan pengetahuan manusia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun