Mohon tunggu...
APOLLO_ apollo
APOLLO_ apollo Mohon Tunggu... Dosen - Lyceum, Tan keno kinoyo ngopo

Aku Manusia Soliter, Latihan Moksa

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Martabat Manusia (9)

29 Oktober 2023   14:47 Diperbarui: 29 Oktober 2023   14:49 141
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dan contoh tandingan yang baik adalah pragmatisme Amerika dan terutama Richard Rorty. Dia berbagi banyak poin awal filosofis poststrukturalis dan berpendapat   mereka benar dalam banyak kritik terhadap keyakinan Pencerahan terhadap kemajuan dan akal. Meskipun demikian, ia membela hak asasi manusia, humanisme, progresivisme, dan reformisme. Dengan Rorty, kita dapat melihat   kritik Pencerahan telah menjadi bagian penting dari kritik diri liberal, yang sangat mirip dengan kritik terhadap liberalisme itu sendiri, yang sering dilihat sebagai bagian dari warisan Pencerahan.

Citasi:

  • Hannah Arendt', in The Cambridge Handbook of Human Dignity. Cambridge University Press.
  • Arendt, H. (1958) Origins of Totalitarianism, Meridian Books.
  • Chakrabarty, Dipesh, Postcoloniality and the Artifice of History: Who Speaks for "Indian" Pasts? Author(s): Dipesh Chakrabarty Reviewed work(s): Source: Representations. No. 37, Special Issue: Imperial Fantasies and Postcolonial Histories (Winter, 1992), pp. 1-26
  • Moyn, Samuel, The Last Utopia: Human Rights in History.,Copyright Date: 2010.,Published by: Harvard University Press, Belknap Press.,https://doi.org/10.2307/j.ctvjk2vkf https://www.jstor.org/stable/j.ctvjk2vkf
  • Richard Wolin,. From the "Death of Man" to Human Rights,.The Paradigm Change in French Intellectual Life.2008.Imprint Routledge

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun