Mohon tunggu...
APOLLO_ apollo
APOLLO_ apollo Mohon Tunggu... Dosen - Lyceum, Tan keno kinoyo ngopo

Aku Manusia Soliter, Latihan Moksa

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Apa Itu Kebebasan (1)

24 September 2023   11:44 Diperbarui: 24 September 2023   19:54 259
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 

Apa Itu Teori Kebebasan

Sebagai turunan dari peradaban yang tercipta di Yunani dan Roma, mau tidak mau kita memulai analisanya dimulai dari pemikiran orang-orang Yunani.  Tahap pertama adalah era Para filsuf pra-Socrates. Pada awal refleksi yang kita kenal sebagai filsafat, tradisi intelektual sebelum Socrates sepertinya tidak tertarik pada kebebasan. Alasannya pada dasarnya adalah cakrawala kekhawatiran yang melanda masa pra-Socrates.

Mereka tidak memusatkan perhatian pada apa yang paling dekat, melainkan pada apa yang paling jauh; bukan pada manusia tetapi pada alam; bukan dalam budaya tetapi secara fisik. Yang disebut fisikawan Ionia: Anaximenes, Anaximander, Thales, Heraclitus, Anaxagoras, Empedocles dan Democritus prihatin dengan pertanyaan tentang persatuan sebagai asal mula dan pendukung keberagaman.

Akankah ada realitas tunggal, stabil dan permanen yang mendasari keberagaman yang tidak stabil dan terus berubah? Berdasarkan pengamatan belaka, akal sehat, dan kemampuan spekulatif, para filsuf Miletus ini mengambil langkah maju dengan meninggalkan usulan animisme dengan mengajukan unsur material untuk menjelaskan asal mula segala sesuatu. Dengan cara ini, air, udara, apeiron atau atom menjadi penjelasan esensial atas segala sesuatu yang terjadi di alam.

Materialisme yang jelas-jelas mekanistik ini (menggunakan terminologi saat ini) bahkan mencakup manusia sendiri. Oleh karena itu para filosof awal tersebut tidak tergerak untuk mengembangkan filsafat antropologi. Itu tidak perlu. Mereka percaya  unsur material yang mendasar sudah cukup untuk menjelaskan semua jenis fenomena di dunia. Termasuk pria itu. Pada kenyataannya, visi manusia adalah menganggapnya sebagai satu bagian lagi, satu perlengkapan lagi, di dalam mesin raksasa yaitu alam semesta.

Berdasarkan premis-premisnya, tidak perlu mengembangkan wacana khusus tentang manusia karena tidak ada yang istimewa atau berbeda tentang manusia. Dengan cara ini, para fisikawan pertama mengesampingkan isu-isu yang saat ini kita anggap hanya bersifat manusiawi. Mereka lewat dengan mata tertutup dihadapan masalah tindakan dan keputusan; dihadapkan pada pertanyaan tentang keinginan dan penolakan; dihadapkan pada masalah pembentukan atau sekadar penderitaan hidup sendiri.

Banyak penulis dan pakar yang menyatakan  filsafat di Yunani lahir dalam lingkungan budaya yang cenderung fatalisme. Oleh karena itu, beberapa tulisan kuno berkisar pada gagasan Takdir. Diakui  Carneades dan Chrysippus termasuk orang pertama yang membuat perjanjian "tentang takdir".

Carneades dan Chrysippus melakukan pembahasan filosofis tentang Takdir. Mereka memahami  baik benda maupun manusia mempunyai tempat dan fungsi dalam semacam "plot" yang melekat pada Alam Semesta. Dalam tatanan gagasan ini, setiap peristiwa merupakan bagian dari rantai yang didominasi oleh kausalitas atau teleologi.

Visi universal yang menganggap manusia, benda, dan peristiwa sebagai elemen "plot" fisik-alami menyebabkan hilangnya gagasan kebebasan, dalam praktiknya dalam segala maknanya. Kebebasan tidak sesuai dengan kemampuan untuk mengambil keputusan (psikologis), atau sebagai penentuan nasib sendiri (otonomi kehendak), atau sebagai tidak adanya paksaan (tidak tunduk pada kehendak orang lain).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun