Mohon tunggu...
APOLLO_ apollo
APOLLO_ apollo Mohon Tunggu... Dosen - Lyceum, Tan keno kinoyo ngopo

Aku Manusia Soliter, Latihan Moksa

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Hegemoni dan Dominasi (6)

28 Agustus 2023   22:10 Diperbarui: 29 Agustus 2023   16:02 224
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hegemoni dan Dominasi (6)/dokpri

Tentu saja situasinya tidak berubah sama sekali. Filsafat dan sastra kuno masih diajarkan, begitu pula ilmu politik dan sejarah seni. Meskipun demikian, tujuan pendidikan perlahan-lahan berubah. Tuntutan untuk memperoleh keterampilan praktis sangat besar, bahkan dalam disiplin ilmu yang secara historis dianggap termasuk dalam wilayah roh (humaniora kuno kita).

 Pada saat kemungkinan untuk mendapatkan pekerjaan yang layak menjadi semakin sulit, para siswa sendirilah yang menuntut manfaat yang lebih besar dari studi mereka, yang terlihat dalam pergeseran jumlah pendaftaran di perguruan tinggi dan universitas: pelatihan "konkret" sangat populer, sementara daya tarik disiplin ilmu lain perlahan terkikis. Bisakah kita menyalahkan siswa? Dalam jangka pendek, hal ini sepenuhnya dapat dimengerti. 

Dalam jangka panjang, istilah pertanyaannya berubah, pertanyaannya tidak lagi memiliki relevansi yang sama. Bukan karena tuntutan-tuntutan tersebut tidak dapat dipahami, namun justru melemahkan pembentukan pikiran yang bebas dan kritis. Akan berlebihan jika kita mengatakan kita berpindah dari satu ekstrem ke ekstrem yang lain, kita malah menyaksikan melemahnya kapasitas kolektif kita untuk memastikan terbentuknya individu-individu yang mempunyai pikiran otonom dan mata yang tajam.Kita menyaksikan melemahnya kapasitas kolektif kita untuk memastikan terbentuknya individu-individu yang berpikiran mandiri dan bermata tajam. 

Citasi:

  • Clark, Martin P., 1977, Antonio Gramsci and the Revolution That Failed, New Haven: Yale University Press.
  • Davidson, Alistair, 1977, Antonio Gramsci: Towards an Intellectual Biography, London: Merlin and Atlantic Highlands, NJ: Humanities Press.
  • Davis, John A. (ed.), 1979, Gramsci and Italy’s Passive Revolution, London: Croom Helm.
  • Gill, Stephen (ed.), 1993, Gramsci, Historical Materialism and International Relations, Cambridge: Cambridge University Press.
  • Ives, Peter, 2004, Language and Hegemony in Gramsci, (Reading Gramsci), London/Ann Arbor, MI: Pluto Press.
  • Laclau, Ernesto and Chantal Mouffe, 1985, Hegemony and Socialist Strategy: Towards a Radical Democratic Politics, London: Verso.
  • Levy, Carl, 1999, Gramsci and the Anarchists, Oxford/New York: Berg.
  • Morera, Esteve, 1990, Gramsci’s Historicism: A Realist Interpretation, London/New York: Routledge.
  • Morton, Adam D., 2007, Unravelling Gramsci: Hegemony and Passive Revolution in the Global Economy (Reading Gramsci), London/Ann Arbor, MI: Pluto Press.
  • Mouffe, Chantal (ed.), 1979, Gramsci and Marxist Theory, London: Routledge & Kegan Paul.
  • Sassoon, Anne Showstack, 1980, Gramsci’s Politics, New York: St. Martin’s Press. Second edition, 1987, London: Hutchinson.
  • Thomas, Peter D., 2009, The Gramscian Moment: Philosophy, Hegemony and Marxism, (Historical Materialism Book Series 24), Leiden ; Boston: Brill.
  • Togliatti, Palmiro, 1979, On Gramsci, and Other Writings, Donald Sassoon (ed.), London: Lawrence and Wishart.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun