Mohon tunggu...
APOLLO_ apollo
APOLLO_ apollo Mohon Tunggu... Dosen - Lyceum, Tan keno kinoyo ngopo

Aku Manusia Soliter, Latihan Moksa

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Diskursus Semiotika Umberto Eco (6)

29 Juli 2023   22:51 Diperbarui: 29 Juli 2023   23:38 182
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Untuk keperluan pengungkapan pedagogis, proposal ini akan dipaparkan berdasarkan dimensi berikut: i) deskripsi singkat unsur-unsurnya, ii) dinamika operasinya dan, terakhir, iii) kelebihan dan kekurangan sebagai model penjelas. Namun, tepat untuk menunjukkan -sebagaimana akan dinyatakan dalampernyataan selanjutnya

"Model Dekoding, diadopsi oleh komunitas ahli semiotika berorientasi strukturalis karena kelebihannya dibandingkan dengan yang lain yang beredar pada saat itu.. Penerimaan dan validitas dipertahankan hingga awal tahun 70-an, ketika berbagai intelektual secara eksplisit dan simultan mempertanyakan strukturalisme Levistraussian dan linguistik Saussurean dan strukturalis. Dalam pengertian ini, penting untuk digarisbawahi   Umberto Eco sendiri, sebagai seorang intelektual kritis dengan kemampuan mengkritik diri sendiri, secara aktif berpartisipasi dalam diskusi, mengakui keterbatasan modelnya, dan mampu mengelaborasi proposal yang berbeda secara kualitatif di sekitar pertengahan tujuh puluhan. 

Semiotika  Umberto Eco memulai refleksinya dari model komunikasi antar mesin -sebuah "situasi komunikatif sederhana"-: berikut adalah model Teori Informasi Matematika, yang diungkapkan pada tahun 1949 oleh Shannon dan muridnya Weaver. Dan setelah deskripsi singkat di halaman pertama, dia mengusulkan sebuah proses kompleksitas progresif yang memungkinkan dia untuk membedakannya dari model lain yang berbeda secara signifikan: proses komunikatif antara manusia . Perbandingan ini telah membantunya dalam begitu banyak upaya yang mampu mendefinisikan ulang istilah dan hubungan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun