Di sisi lain, mengikuti jejak Peirce, Eco tampaknya berpikir teori-teori tersebut di atas harus dikenai jenis semiotik penyelidikan dan reformulasi. ini dapat dilakukan relevan dalam garis penelitian Peircian, tetapi yang lebih relevan adalah penerimaan tanpa syarat dari prinsip "effability", karena untuk semiotika tidak ada yang disembunyikan, semuanya diungkapkan atau mampu diungkapkan, dan semuanya berada di luar subjek.
citasi:
Citasi:
- Umberto Eco, Interpretation and Overinterpretation, Cambridge University Press, 1992.
- Eco, Umberto (1986). Semiotics and the philosophy of language. Indiana University Press.book pdf. online. ISBN 9780253203984.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI