"[Manusia] melihat  diam-diam dan menghindar dari ya yang diperbolehkan, yang hanya bisa menjadi manusia bagi mereka; orang saling memberi roti sorgawi dari kedirian." (Buber 1978)
Di luar semua tekanan penegasan sosial, pernyataan ya, penegasan keberadaan kita, sedang mempersiapkan diri, yang dapat menyelesaikan keterikatan keberadaan sejarah kita, keras kepala dan pengerasan di masa lalu atau masa depan. Mendengarkan percakapan terapeutik bisa menjadi ruang di mana kita mengalami diri kita sendiri sebagai dilepaskan dan diberdayakan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H