Mohon tunggu...
APOLLO_ apollo
APOLLO_ apollo Mohon Tunggu... Dosen - Lyceum, Tan keno kinoyo ngopo

Aku Manusia Soliter, Latihan Moksa

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Memayu Hayuning Bawana

16 Juni 2023   12:07 Diperbarui: 16 Juni 2023   12:20 604
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dengan rasa takjub kita melihat tersingkap di hadapan kita sebuah gambaran alam semesta yang megah, sebuah alam semesta yang bagian-bagiannya saling terhubung oleh jalinan kekerabatan yang paling halus, membentuk keseluruhan yang harmonis yang diduga oleh para filsuf kuno ketika mereka memandang dunia dengan mengintegrasikannya, tatapan perseptif intuitif. Kami adalah bagian dari lingkungan ekologis dan itu adalah bagian dari alam semesta. Ini berisi berjuta bintang dan yang terdekat adalah Matahari.

Matahari adalah penguasa Bumi. Kita, dalam arti tertentu, anak-anaknya. Bukan tanpa alasan imajinasi yang kaya dengan sayapnya umat manusia terbang semakin jauh dan lebih tinggi di orbit peradaban menggambarkan Matahari dalam legenda kuno sebagai dewa tertinggi.

bersambung (2)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun