Meskipun Ritzenhoff membuktikan keberatan determinisme terhadap kebebasan berkehendak tidak dapat diterima, Namun, ketika membuktikan ini, seseorang dapat menuduhnya dengan argumen melingkar: Dia mengasumsikan kehendak bebas dan memilih model penjelasan banyak kemungkinan yang menegaskan hal ini.Â
Masalah adanya kemungkinan manusia hanya percaya dirinya memiliki kehendak bebas belum terpecahkan. Karena teori Ritzenhoff, seperti halnya teori determinisme, tidak memiliki klaim kebenaran. Dan bekerja dengan cara yang persis sama seperti para peneliti ilmu alam. Dia menilai teori berdasarkan kegunaannya dan bukan berdasarkan kebenarannya. Tetapi filsafat secara tradisional mencari kebenaran. Namun, jika seseorang menempatkan tuntutan yang begitu tinggi pada solusi masalah ini, itu mungkin tidak pernah terselesaikan.
Citasi:
- Arendt, Hannah The Human Condition: Second Edition
- Arendt, Hannah (1906-1975) was one of the leading social theorists in the United States. Her Lectures on Kant's Political Philosophy and Love and Saint Augustine are also published by the University of Chicago Press.
- Boyle J., Grisez G., and Tollefsen O. (1976): Free Choice (University of Notre Dame Press, Notre Dame).
- Inwagen P. van (1975): The incompatibility of free will and determinism. Philosophical Studies 27, 185/199.
- Max Planck Encyclopedia of Comparative Constitutional Law, Oxford University Press, May 2017
- Thomas Nagel (Author),.The View from Nowhere Revised ed. Edition
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H