Oleh karena itu selera yang baik bukanlah fakultas apriori yang mengakui kelebihan dan kekurangan sebuah karya seni seperti kebenaran dan kesalahan sebuah fakta dan memiliki standarnya sendiri. Â Oleh karena itu, rasa adalah perasaan senang atau tidak senang yang dirasakan di hadapan keindahan atau keburukan".
Namun, bukan berarti tidak ada aturan kecantikan. Aturan kecantikan tidak ditetapkan sebelumnya, tetapi diturunkan a posteriori dari apa yang menyenangkan. Itu adalah nilai-nilai empiris, atau dengan kata lain Hume, "pengamatan umum tentang apa yang telah ditemukan - secara universal, di semua negara dan setiap saat - untuk menyenangkan".
Sejauh mana orang mengetahui aturan kecantikan ini dan karenanya memiliki selera yang baik bervariasi. Namun, karena peraturan didasarkan pada pengalaman, setiap orang dapat meningkatkan kepekaan indra perasa mereka melalui latihan: "Orang-orang secara alami sangat berbeda dalam seberapa banyak kelezatan rasa yang mereka miliki, tetapi perbedaan seperti itu tidak mutlak.
- Citasi: The Philosophical Works of David Hume, edited by T. H. Green and T. H. Grose. 4 volumes, London: Longman, Green, 1874--75.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H