Mohon tunggu...
APOLLO_ apollo
APOLLO_ apollo Mohon Tunggu... Dosen - Lyceum, Tan keno kinoyo ngopo

Aku Manusia Soliter, Latihan Moksa

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Bagaimana Penelitian Penciptaan Bumi, dan Isinya (3)

13 November 2022   18:40 Diperbarui: 13 November 2022   21:33 162
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Platon mengambil gagasan Anaximander yang menurutnya Bumi seimbang di pusat Dunia dengan ketidakpedulian. Dua kutipan yang diberikan dapat membuat seseorang percaya   argumen yang diajukan tetap murni estetika. Hal ini tidak lagi terjadi. Pada zaman Platon, banyak fakta pengamatan datang untuk mengkonfirmasi intuisi filosofis tentang kebulatan Dunia. Memang, jika bentuk bola langit tidak dapat dilihat dari pandangan sederhana dari fenomena, itu dapat, di sisi lain, dari pengamatan pergerakan bintang-bintang, khususnya bintang-bintang sirkumpolar (kutipan dari Ptolemy , ke-2 abad Masehi.

Pada malam hari, yang terakhir menggambarkan busur lingkaran di sekitar kutub langit yang tidak bergerak yang semuanya lebih besar karena lebih jauh dari kutub langit. Semua bintang tampaknya berasal dari bola yang sama yang menyelimuti Bumi dan berputar secara keseluruhan. Dengan cara yang sama, bentuk bulat Bumi dikuatkan oleh perubahan aspek Langit Berbintang yang ditawarkan kepada para pelancong. 

Tradisi  Yunani tidak dapat mengabaikan   di Siprus dan Mesir, melihat bintang baru muncul, tidak terlihat ketika kita berada di Athena atau Thrace atau ketika bintang lain terbit dan terbenam, sedangkan lebih jauh ke utara mereka adalah sirkumpolar. Variasi ini di penampakan Langit adalah bukti   Bumi melengkung ke arah Utara-Selatan. Tidak ada pengamatan yang begitu jelas untuk mengkonfirmasi kelengkungan Timur-Barat, tetapi alasan simetri diperlukan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun