Mohon tunggu...
APOLLO_ apollo
APOLLO_ apollo Mohon Tunggu... Dosen - Lyceum, Tan keno kinoyo ngopo

Aku Manusia Soliter, Latihan Moksa

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Krisis Ekonomi, Apakah Kapitalisme Menemui "Jalan Buntu"

26 Oktober 2022   05:00 Diperbarui: 26 Oktober 2022   05:12 485
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Artinya, dengan makna lain dimana rakyat nasional harus memberdayakan diri mereka sendiri, mendorong diri mereka sendiri, untuk dengan tegas memanggil politisi mereka, untuk membuat beberapa aturan untuk institusi, institusi baru, melawan orang pasar internasional dari kaum kapitalis, karena solusi itu ada pada diri sendiri, dan bukan resap ekonomi liberal atas nama lembaga apaun secara internasional;

Mungkinkah kapital produktif, yang pujiannya dinyanyikan oleh Karl Marx lebih dari 150 tahun yang lalu,  kapital produktif, kapital yang memproduksi, pada suatu saat akan memahami dan dengan penuh semangat mengungkapkan selimut kapitalis keuangan yang menutupi segala sesuatu dan membutuhkan keuntungan yang tidak bisa lagi diberikan oleh sistem, sehingga bisa dikatakan, mungkin menjadi kekuatan reformasi yang paling kuat, jika para politisi memahaminya? Mungkinkah ada aliansi baru yang lebih kuat dari gerakan buruh yang telah melemah?. 

Mungkin bisa jadi demikian. 

Bukankah Hannah Arendt, menyatakan  Zoon Politicon, dimana Politea= Polis [masyarakat, thea =teknik], cara hidup bersama dan dirancang; maka butuh panitia atau disebut Pemerintahan; Tata Masyarakat, Hidup baik dan Tertata;Politik sebagai Alethea, disclosure, penyingkapan, [Vita Activa, Vita Contemplativa].

Manusia membutuh semua hal, tidak ada dominasi apapun didunia ini; hidup itu unik, tidak ada satupun mahzab tunggal; atau Grand Narative; [A sd Z].  Meskipun tetap ada paradoks Anti Kapitalis: masih rajin jual beli ngutang, jual beli olx, shopie, Tokopedia, Teknologi, Hape, pesawat, facebook,  twiter,  dll.****

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun