Mohon tunggu...
APOLLO_ apollo
APOLLO_ apollo Mohon Tunggu... Dosen - Lyceum, Tan keno kinoyo ngopo

Aku Manusia Soliter, Latihan Moksa

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Apa Itu Pemikiran Aurelius Agustinus (4)

22 Oktober 2022   20:47 Diperbarui: 22 Oktober 2022   21:20 324
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Akan tetapi, ucapan Tuhan tidak bisa disamakan dengan ucapan manusia, karena ucapan manusia itu cepat berlalu, hilang dan lenyap.

Waktu diciptakan oleh firman Tuhan yang abadi. Melalui bahasa, Tuhan memberi kehidupan ke langit dan bumi dan segala sesuatu yang memiliki kehidupan, mengatur semuanya dalam gerak, ruang, perkembangan, rotasi, dan durasi. Menurut pandangan Agustinian, temporalitas adalah ekspresi dari Sabda Allah itu sendiri:

Oleh karena itu, saya tidak memiliki waktu di mana Anda tidak melakukan apa-apa, karena waktu itu sendiri dibuat oleh Anda. Dalam waktu singkat ada waktu yang abadi bersamamu, karena kamu stabil, dan aku tahu waktu bukanlah waktu

Apakah ciptaan manusia abadi karena gagasan  keberadaan mereka dalam pikiran Tuhan adalah abadi? Tuhan adalah Pencipta, Dia abadi, Dia tidak berubah, Dia bukan masa lalu atau masa depan. 

Dia sekarang adalah Yang Abadi. Itu "menciptakan" dan "menyediakan" (penyediaan), itu adalah sumber dan rezeki. Manusia dalam penampilan fisiknya muncul dan menghilang sepanjang sejarah. 

Dan segala sesuatu yang diciptakan manusia, dia ciptakan dengan berpedoman pada akalnya. Dia memberi bentuk pada sesuatu yang sudah ada, tetapi benda yang digunakan ini tidak diciptakan olehnya.

 Manusia menciptakan atas dasar sesuatu yang sudah ada, tidak seperti Tuhan yang menciptakan dari ketiadaan, maka dapat disimpulkan  ciptaan manusia tidak abadi. Kekal adalah gagasan tentang manusia dalam roh Tuhan, berbeda dengan penciptaan manusia.

Tetapi apakah materi yang digunakan manusia untuk menciptakan sesuatu yang abadi? 

Tuhan menciptakan dunia pada waktunya; Jadi materi bersifat sementara. Ia mengalami perubahan dan variasi dalam ruang dan waktu. Bahkan banyak hal yang diciptakan oleh manusia tidak ada lagi seiring berjalannya waktu.

Jadi tindakan penciptaan Tuhan tidak terjadi dalam waktu; penciptaan manusia bersifat sementara, sementara, karena ia menempatkan dirinya dalam cakrawala temporalitas.

Sebelum penciptaan, semuanya hanyalah kekekalan. Tuhan menciptakan segala sesuatu karena tidak ada yang ada saat itu. Dia sendiri ada dari kekekalan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun