Stalinisme adalah pengembangan teoritis Marxisme Leninisme Josef W. Stalin (1878-1953) ke dalam sistem pemerintahan diktator-birokratis di Uni Soviet. Berlawanan dengan asumsi Marxis bahwa revolusi bersama kaum proletar dari semua negara diperlukan untuk kemenangan proletariat atas borjuasi ("borjuasi"), Stalin berasumsi bahwa sosialisme di bawah kepemimpinan Uni Soviet harus dilaksanakan di sana terlebih dahulu sebagai sebuah model. Dengan perkembangan Stalin dan konversi Uni Soviet menjadi tatanan sosial sosialis, "pembersihan Stalinis" dilegitimasi, antara lain, di mana jutaan orang menjadi korban. Di Jerman, Partai Marxis-Leninis Jerman (MLPD) dan Serikat Pekerja untuk Rekonstruksi KPD (AB) juga menggunakan ide-ide Stalin.
Model sosialisme yang kembali ke Leon Trotsky (1879-1940) bukanlah doktrin independen yang berdiri sendiri, tetapi modifikasi dari Marxisme-Leninisme. Ini muncul terutama dari penentangan Trotsky terhadap Stalin. Elemen-elemen penting adalah teori "revolusi permanen", kepercayaan pada revolusi dunia (berlawanan dengan "sosialisme di satu negara" Stalin), tujuan mendirikan "kediktatoran proletariat" dalam bentuk dewan demokrasi dan kepatuhan untuk "internasionalisme proletar".
Strategi karakteristik organisasi Trotskyis adalah entryism, yaitu mereka berusaha untuk menyusup ke organisasi lain dan mempengaruhi keputusan politik. Dengan cara ini, ideologi mereka sendiri menemukan jalannya melalui organisasi yang disusupi.
Di bawah kepemimpinan Mao Tse-tung (1893-1976), setelah kemenangan komunis di Cina pada tahun 1949, Marxisme-Leninisme ditafsirkan dengan cara yang berbeda dari Soviet Rusia dan dikembangkan lebih lanjut sebagai ideologi komunis. Di Cina, Maoisme melihat penduduk pedesaan dan bukan kelas pekerja perkotaan sebagai kendaraan untuk pergolakan politik.
Revolusi dunia akan dipicu di negara Dunia Ketiga oleh perang gerilya partisan petani. Dalam serangkaian kampanye politik ("Revolusi Kebudayaan"), Mao Tse-tung berusaha mendidik masyarakat Cina tentang tujuan-tujuan revolusioner partai. Teror ideologis dan "tindakan pembersihan" terkait merenggut jutaan nyawa. Ide-ide Mao adalah model untuk sebagian besar gerakan 1968, terutama Kiri Baru (yang disebut kelompok-K) yang muncul di Eropa Barat. Hari ini hanya Partai Marxis-Leninis Jerman (MLPD) yang secara terbuka mengakui Mao Tse-tung.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H