Teori penciptaan waktu ini karena saat ini memang sebuah penciptaan, atau, lebih baik lagi, ini adalah penciptaan  disertai dalam Timaeus penjelasan formal tentang sifat keabadian ini, yang dibicarakan oleh Platon,  yang tidak dapat dikatakan  itu telah atau akan terjadi, tetapi hanya  itu adalah, semua istilah yang menyatakan yang sebelumnya atau yang sesudahnya, atau sesuatu yang relatif terhadap apa yang berubah dan tampak, kurang tepat sejauh yang bersangkutan. Sangat jelas  gagasan tentang Tuhan sebagai yang kekal tidak dapat diterapkan tanpa kontradiksi dengan demiurge yang, dalam menyelesaikan kekacauan, harus menemukan dirinya dalam hubungannya dengan dirinya sendiri dan tidak hanya dalam hubungannya dengan pekerjaannya, kosmos, dalam sebuah situasi sebelum dan sesudah, sebelum menertibkan dan setelah menertibkan. Seseorang tidak mengubah apa yang berubah tanpa mengubahnya, dan seseorang tidak mengubahnya tanpa mengubah dirinya sendiri, tanpa memiliki ide dan persepsi relatif terhadap apa yang sedang dilakukannya.
Bagaimanapun, itu adalah pemikiran Platon,  tampaknya, tetapi itu lebih merupakan bukti baru  demiurge adalah makhluk fiktif, dan operasinya merupakan simbol generasi dunia. Generasi ini, yang dianggap berdasarkan teori Gagasan, baru saja tampak bagi kita sebagai jenis apa yang disebut emanasi,  akan lebih menampilkan dirinya sekarang sebagai tindakan Keabadian yang tidak dapat disebutkan namanya yang memberi awal pada hal-hal waktu.. Jadi di sini Platon,  dalam karyanya Timaeus, alih-alih memperkenalkan ke dalam filsafat, setelah Anaxagoras dan dengan cara yang lebih dipahami, seperti yang dia yakini, doktrin demiurge ini yang, pada kenyataannya, tidak akan pernah bisa berakar di sana, akan menjadi filsuf pertama yang menulis doktrin penciptaan.,  ditakdirkan, beberapa abad kemudian, untuk menaklukkan segalanya dengan dukungan sebuah agama.
 Dan doktrin ini, dengan kontradiksi radikal yang dituduhkan oleh para teolog absolutis, dia sendiri yang mengusulkannya. Kami tidak mengatakan dirancang ; karena mungkin dia akan mundur dari gagasan tentang makhluk yang waktu tidak ada, dan yang membuat waktu dan mengetahuinya, tentang makhluk yang tidak berpikir sebelum dan sesudah, dan yang keberadaannya terbelah dua oleh penciptaan, dan yang mengikuti dengan penuh minat takdir makhluk-makhluknya selama ini  dia tidak tahu, jika, jauh di lubuk hati, dia tidak percaya, seperti yang dijadikan murid masa depannya. dari Alexandria, penciptaan itu, seperti demiurge, tindakan simbolis, dan  Wujud mutlak, atau Yang murni, tidak mengetahui Kecerdasan yang memancar darinya, seharusnya tidak mengetahuinya, karena itu akan menurunkannya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H