Satu dekade setelah Perang Dunia II, tulisan-tulisan filosofis Nietzsche dihidupkan kembali berkat terjemahan dan analisis Walter Kaufmann dan RJ Hollingdale. Georges Bataille  berpengaruh dalam kebangkitan ini, membela Nietzsche terhadap perampasan oleh Nazi dengan esainya yang terkenal pada tahun 1937 "Nietzsche and the Fascists."
Para filsuf terkenal lainnya menulis komentar tentang filosofi Nietzsche, termasuk Martin Heidegger, yang menghasilkan sebuah studi dalam empat volume, dan Lev Shestov, yang menulis sebuah buku berjudul Dostoevsky, Tolstoy dan Nietzsche di mana ia menggambarkan Nietzsche dan Dostoevsky sebagai "pemikir tragedi".
Georg Simmel membandingkan signifikansi Nietzsche bagi etika dengan signifikansi Copernicus bagi kosmologi. Sosiolog Ferdinand Tonnies membaca Nietzsche secara ekstensif sejak usia dini dan kemudian sering membahas banyak konsepnya dalam karya-karyanya sendiri. Nietzsche telah mempengaruhi filsuf seperti Heidegger, Jean-Paul Sartre, George Grant, Albert Camus, Ayn Rand, Sarah Kofman, Max Scheler, Michel Foucault dan Nick Land. Camus menggambarkan Nietzsche sebagai "satu-satunya seniman yang telah memperoleh konsekuensi ekstrem dari estetika yang absurd".
Paul Ricur menyebut Nietzsche sebagai salah satu ahli "sekolah kecurigaan", bersama dengan Karl Marx dan Sigmund Freud. Carl Jung  dipengaruhi oleh Nietzsche. Dalam Memories, Dreams, Reflections, sebuah biografi yang ditranskripsikan oleh sekretarisnya, dia menyebut Nietzsche sebagai pengaruh besar.
Aspek filosofi Nietzsche, khususnya gagasannya tentang diri dan hubungannya dengan masyarakat, meresapi sebagian besar pemikiran akhir abad kedua puluh dan awal abad kedua puluh satu. Tulisan-tulisan Nietzsche  berpengaruh bagi beberapa pendukung pemikiran Akselerasi melalui pengaruhnya terhadap Deleuze dan Guattari.
Pendalamannya tentang tradisi romantis-heroik abad ke-19, seperti yang diungkapkan misalnya dalam cita-cita "pejuang besar", muncul dalam karya para pemikir dari Cornelius Castoriadis hingga Roberto Mangabeira Unger. Bagi Nietzsche, bintang jatuh yang hebat ini mengatasi rintangan, terlibat dalam perjuangan epik, mengejar tujuan baru, merangkul hal baru yang berulang, dan melampaui struktur dan konteks yang ada: 195 Pendalamannya tentang tradisi romantis-pahlawan abad ke-19, seperti yang diungkapkan misalnya dalam cita-cita "pejuang besar", muncul dalam karya para pemikir dari Cornelius Castoriadis hingga Roberto Mangabeira Unger.
Bagi Nietzsche, bintang jatuh yang hebat ini mengatasi rintangan, terlibat dalam perjuangan epik, mengejar tujuan baru, merangkul hal baru yang berulang, dan melampaui struktur dan konteks yang ada: 195 Pendalamannya tentang tradisi romantis-heroik abad ke-19, seperti yang diungkapkan misalnya dalam cita-cita "pejuang besar", muncul dalam karya para pemikir dari Cornelius Castoriadis hingga Roberto Mangabeira Unger. Bagi Nietzsche, bintang jatuh yang hebat ini mengatasi rintangan, terlibat dalam perjuangan epik, mengejar tujuan baru, merangkul hal baru yang berulang, dan melampaui/melebihi struktur dan konteks yang ada.
Citasi:
- Allison, David (ed.), 1977, The New Nietzsche, Cambridge, MA: MIT Press.
- Danto, Arthur, 1965, Nietzsche as Philosopher, New York: Columbia University Press.
- Derrida, Jacques, 1978, Spurs: Nietzsche's Styles, Barbara Harlow (trans.), Chicago, IL: University of Chicago Press.
- Green, Michael, 2002, Nietzsche and the Transcendental Tradition, Urbana, IL: University of Illinois Press.
- Hales, Steven, and Rex Welshon, 2000, Nietzsche's Perspectivism, Urbana, IL: University of Illinois Press.
- Hayman, Ronald, 1980, Nietzsche: a Critical Life, Oxford: Oxford University Press.
- Higgins, Kathleen Marie, 1987, Nietzsche's Zarathustra, Philadelphia, PA: Temple University Press.
- Leiter, Brian and Neil Sinhababu (eds.), 2007, Nietzsche and Morality, Oxford: Oxford University Press.
- May, Simon, 1999, Nietzsche's Ethics and his War on "Morality", Oxford: Oxford University Press.
- Owen, David, 1995, Nietzsche, Politics, and Modernity: a Critique of Liberal Reason, London: Sage.
- Strong, Tracy, [1975] 2000, Friedrich Nietzsche and the Politics of Transfiguration, Urbana, IL: University of Illinois Press.
- The Cambridge Companion to Nietzsche., Bernd Magnus, 2006.,University of California, Riverside, Kathleen Higgins, University of Texas, Austin.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H