Mohon tunggu...
APOLLO_ apollo
APOLLO_ apollo Mohon Tunggu... Dosen - Lyceum, Tan keno kinoyo ngopo

Aku Manusia Soliter, Latihan Moksa

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Dokter Terawan Agus Putranto dan Sumpah Hipocrates

9 April 2022   19:58 Diperbarui: 9 April 2022   20:00 452
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Saya Akan Melanjutkan Kehormatan Dan Tradisi Mulia Profesi Medis;

Saya Akan Menunjukkan Kepada Guru, Kolega, Dan Siswa Saya Rasa Hormat Dan Pengakuan Yang Diberikan Kepada Mereka;

Saya Akan Berbagi Pengetahuan Medis Saya Untuk Kepentingan Pasien Dan Untuk Kemajuan Perawatan Kesehatan; Osaya Akan Menjamin Kesehatan Saya Sendiri, Kesejahteraan Dan Pemeliharaan Pelatihan Saya Untuk Memberikan Perawatan Sempurna;

Saya Tidak Akan Menggunakan Pengetahuan Medis Saya Untuk Melanggar Hak Asasi Manusia Dan Kebebasan Sipil, Bahkan Di Bawah Tekanan;

Aku Membuat Janji Ini Untuk Kehormatanku, Dengan Sungguh-Sungguh, Dengan Bebas.

Teks Dasar Etika Kedokteran Lainnya; Misal Pada Tahun 2011, Dewan Tatanan Medis Eropa Mengadopsi Piagam Etika Medis Eropa Yang Memperbarui Prinsip-Prinsip Etika Medis Eropa, Membedakan Apa Yang Etis Dari Apa Yang Merupakan Etika Deontologi Kantian.  Asosiasi Medis Dunia (Wma) Telah Mengembangkan Deklarasi Helsinki Sebagai Pernyataan Prinsip-Prinsip Etika Yang Berlaku Untuk Penelitian Medis Yang Melibatkan Manusia, Termasuk Penelitian Tentang Bahan Biologis Manusia Dan Data Yang Dapat Diidentifikasi. Awalnya Diadopsi Pada Tahun 1964 Di Helsinki (Finlandia), Deklarasi Ini Diperbarui Pada Tahun 2013.  Prancis, Komite Etika Konsultatif Nasional Untuk Ilmu Kehidupan Dan Kesehatan Bertanggung Jawab Untuk Memberikan Pendapat Tentang Masalah Etika Dan Masalah Sosial Yang Diangkat Oleh Kemajuan Pengetahuan Di Bidang Biologi, Kedokteran, Dan Kesehatan.

Di Banyak Rumah Sakit, Ruang Etika Membantu Merangsang Refleksi Pada Prinsip-Prinsip Dasar Etika Kedokteran Dan Mempertanyakan Evolusinya Sehubungan Dengan Praktik Medis Baru Dan Inovasi Teknologi.  Oleh karena itu pemberhentian Letjen TNI (Purn). Prof. DR. dr. Terawan Agus Putranto, Sp. Rad(K)  oleh IDI berpotensi mencemooh nilai-nilai dasar Etika Umum, atau Etika khusu kedokteran, merobek sumpah Hipocrates dengan menyerang nilai-nilai yang harus tetap tidak dapat dicabut: independensi dokter, pilihan bebas pasien, dan kerahasiaan medis;

Mengapa demikiam, inilah percakapan,  Prof. DR. dr. Terawan Agus Putranto, di WA Group Persatuan Guru Besar Indonesia menyatakan beliau  tidak mau terjebak MEDICAL POLITIC....Tanpa disadari kita terjebak pada istilah vaksin konvensional. Padahal vaksin nusantara sangat berbeda. Yang konvensional memasukkan antigen dalam tubuh sehingga membutuhkan APC untuk membuat imun. Sedangkan vaknus memasukkan sel imun dalam wujud Dendritik sel individual yang sudah dikenalkan dengan semua varian antigen yang ada.
Karena itu pendekatan uji klinisnya sangat berbeda. Ini merupakan terobosan. Tergantung kita mau melihat sebagai masalah atau peluang. Bagi saya ini merupakan peluang besar didalam lompatan tehnologi vaksinasi melalui pendekatan immunoterapi yang ternyata bisa dibuat sederhana, aman, effektif, murah dengan effikasi yang tinggi. Sampai uji klinis 2 nya sudah masuk di clinicaltrial.gov  untuk selanjutnya kita sedang menyiapkan logistiknya. Ini memang tehnologi terbaru. Yang paling penting Indonesia negara pertama yang membuatnya dan menyuntikkannya. Termasuk diri saya dan seluruh keluarga besar saya; Saya tidak mau terjebak MEDICAL POLITIC; Saya sebagai seorang peneliti yang kebetulan klinisi akan terus menatap kedepan untuk kemaslahatan umat manusia. Ami
iin.

Sungguh-sungguh luar bisa dr. Terawan Agus Putranto adalah tokoh penggerak tehnologi terbaru dalam bidang medis, dengan  Rigoritas gktinggi, dan penuh kehati-hatian; paham tatanan Papan, Empan, Adepan.**

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun