Perannya kemudian mengalami evolusi yang lebih praktis, terlepas dari pencarian pengetahuan: ia berfungsi untuk menyesuaikan aturan hidup yang dipilih. Jadi, Socrates, Diogenes dan Pyrrho tidak menulis apa pun, membenarkan kehidupan filosofis mereka dengan kata dan perbuatan. Murid-murid Platon, murid-murid Epicurus dan Stoa, misalnya, tentu saja memiliki sumber daya untuk menulis, tetapi mereka tidak pernah melepaskan karya teoretis mereka dari opsi eksistensial yang mengatur kehidupan mereka.Â
Oleh karena itu, untuk memahami karya-karya filosofis Zaman Kuna , Pierre Hadot memperingatkan, perluuntuk mendeteksi niat mendalam sang filsuf, yaitu, bukan untuk mengembangkan wacana yang akan berakhir dengan sendirinya, tetapi untuk 'bertindak. pada jiwa' (Apa itu filsafat Kuna?). Jadi, bahkan pidato yang tampaknya paling teoretis tidak hanya dimaksudkan untuk memberi tahu pembaca; tujuan utama mereka adalah untuk melatih seorang murid.
Citasi: ebook_ pdf, Hadot, Pierre. (2002). What is Ancient Philosophy? (Michael Chase, Trans.) Harvard University Press.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H