Mohon tunggu...
APOLLO_ apollo
APOLLO_ apollo Mohon Tunggu... Dosen - Lyceum, Tan keno kinoyo ngopo

Aku Manusia Soliter, Latihan Moksa

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Model Ekonometrika SFA, DFA, TFA

16 Februari 2022   16:24 Diperbarui: 17 Februari 2022   20:44 1571
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Namun, kelemahan utama DFA adalah mengasumsikan  efisiensi bertahan dari waktu ke waktu dan kesalahan acak membatalkan rata-rata dari waktu ke waktu. Melalui Oleh karena itu, jika masa studi terlalu lama, inefisiensi mungkin tidak terus-menerus dari waktu ke waktu, atau sebaliknya jika periode studi pendek, istilah kesalahan mungkin tidak membatalkan satu sama lain, yang dapat menghasilkan hasil yang bias.

Model ke 3 adalah Thick Frontier Approach (TFA) dikembangkan oleh Berger dan Humphrey (1991), berbeda denganpendekatan parametrik lainnya dalam hal memperkirakan batas efisiensi. Pendekatan ini,membandingkan pengembalian rata-rata kelompok bank alih-alih memperkirakan perbatasan. Sebuah fungsi biaya untuk bank di mana kuartil biaya rata-rata diperkirakan terendah dan bank-bank di kuartil ini diasumsikan memiliki hasil yang lebih banyak dan membentuk "thick frontier". 

Demikian fungsi biaya diperkirakan untuk kuartil biaya rata-rata tertinggi dan bank pada kuartil ini dianggap kurang efisien. Perbedaan dalam hal kesalahan antara kuartil tertinggi dan terendah diasumsikan mewakili kesalahan acak, sedangkan Perbedaan biaya yang diharapkan antara kuartil tertinggi dan terendah diasumsikan mencerminkan ketidakefisienan. Inefisiensi residual ini kemudian diuraikan menjadib beberapa jenis inefisiensi.

Karena  itu TFA tidak memaksakan asumsi apapun tentang distribusi inefisiensi atau kesalahan acak, dan mengasumsikan inefisiensi berbeda antara kuartil biaya tertinggi dan terendah dan kesalahan acak ada dalam kuartil ini. Pendekatan ini jarang digunakan dalam studi efisiensi bank karena hasil yang dihasilkan dengan metode ini dapat menjadi tidak tepat, selain itu

masalah heteroskedastisitas dari istilah kesalahan yang dapat dihasilkan mengikuti pembagian data dalam kuartil Matousek dan Taci, (2004).  Selain itu, kelemahan utama dari pendekatan ini adalah tidak memberikan skor perkiraan efisiensi untuk masing-masing perusahaan, melainkan perkiraan efisiensi rata-rata untuk seluruh sampel yang diuji. Namun, Berger dan Humphrey (1991) mengklaim menggunakan TFA memberikan gambaran dasar tentang kemungkinan besarnya efisiensi.

 Citasi:

  1. Aigner, D. J., C. A. K. Lovell et P. Schmidt (1977), Formulation et Estimation of Stochastic Frontier Production Function Models , Journal of Econometrics, Vol. 6, pp. 21--27.
  2. Coelli T. (1996), A guide to DEAP Version 2:1: a Data Envelopment Analysis (Computer) Program , CEPA Working Paper 96/08.
  3. Jondrow J., Lovell C.A.K., Materov I.S and Schmidt P. (1982), On Estimation of Technical Inefficiency in the Stochastic Frontier Production Function Model , Journal of Econometrics, Vol. 19, pp. 233--38.
  4. Allen N.Berger, David B.Humphrey, Consistency Conditions for Regulatory Analysis of Financial Institutions: A Comparison of Frontier Efficiency Methods,. Journal of Economics and Business, Volume 50, Issue 2, March--April 1998, Pages 85-114
  5. Berger, Allen N, 1993, "'Distribution-Free' Estimates of Efficiency of in the U.S. Banking Industry and Tests of the Standard Distributional Assumptions," Journal of Productivity Analysis 4: 261-292.
  6.  Berger, Allen N., Diana Hancock, and David B. Humphrey, 1993, "Bank Efficiency Derived from the Profit Function," Journal of Banking and Finance, 17 (April): 317-47.
  7. Berger, Allen N., and David B. Humphrey, 1991, "The Dominance of Inefficiencies over Scale and ProductMix Economies in Banking," Journal of Monetary Economics 28 (August): 117-48.
     

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun