"Bahasa adalah pusat di mana diri dan dunia bergabung, lebih dari itu: di mana mereka menampilkan diri mereka sendiri dalam solidaritas timbal balik yang asli". Bahasa melibatkan kita dalam totalitas makna, bergerak, historis, tetapi di atas semua itu non-solipsistik. Hermeneutika Gadamer dengan demikian berakhir pada hermeneutika historis yang merupakan Logos (organon ilmu-ilmu pikiran) dan Ethos (etika eksistensi historis).
Citasi: Truth and Method 2nd (second) Revised Edition, Hans-Georg Gadamer,(2004)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H