Mohon tunggu...
APOLLO_ apollo
APOLLO_ apollo Mohon Tunggu... Dosen - Lyceum, Tan keno kinoyo ngopo

Aku Manusia Soliter, Latihan Moksa

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Filsafat Ekonomi Hayek (8)

10 Februari 2022   22:10 Diperbarui: 10 Februari 2022   22:16 425
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pasar bukanlah model ekuilibrium abstrak. Ini adalah proses yang terkait dengan sistem informasi. Ini terbentuk dalam Hukum, Perundang-undangan dan Kebebasan, kata "catallaxy" untuk menunjuk tatanan pasar yang ditimbulkan oleh penyesuaian timbal balik dari banyak ekonomi individu di pasar ini. Ini adalah perintah spontan yang dihasilkan dari tindakan orang-orang yang sesuai dengan aturan hukum tentang properti, kerusakan, dan kontrak. Istilah ini, diambil dari kata kerja Yunani katallatian, menyatukan arti bertukar, mengakui ke dalam komunitas, menjadikan teman dari musuh.

Fluktuasi moneter, terkait dengan elastisitas sistem kredit moneter, terutama bertanggung jawab atas fluktuasi dan krisis ekonomi dan hanya dapat diserap kembali dengan menetralkan mata uang. Krisis tersebut bukan karena kekurangan permintaan efektif (yang memungkinkan untuk mengabaikan masalah upah dan harga, dll.), tetapi sebaliknya karena investasi berlebih yang diubah menjadi permintaan berlebih dari konsumsi dalam kaitannya dengan konsumsi. sarana untuk memuaskannya. Apapun kritik yang dilontarkan terhadap teorinya tentang efek akordeon, bahkan dalam versi keduanya yang disebut efek Ricardo, ekonom Austria selalu berpegang teguh pada elastisitas kredit moneter yang berlebihan;

Bersambung...

 Citasi:

  1. F. A. von Hayek., Economics and Knowledge .,Economica ,New Series, Vol. 4, No. 13 (Feb., 1937), pp. 33-54 (22 pages); Published By: Wiley
  2. Paul Samuelson, A few remembrances of Friedrich von Hayek (1899-1992), Journal of Economic Behavior & Organization, 2009, vol. 69, issue 1, 1-4

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun