Mohon tunggu...
APOLLO_ apollo
APOLLO_ apollo Mohon Tunggu... Dosen - Lyceum, Tan keno kinoyo ngopo

Aku Manusia Soliter, Latihan Moksa

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Masyarakat Terbuka, dan Musuh-musuhnya

25 Januari 2022   20:45 Diperbarui: 25 Januari 2022   20:59 1211
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Karl Popper dianggap sebagai salah satu filsuf paling berpengaruh di abad ke-20 - yang, selain topiknya yang beragam, disebabkan oleh tipu muslihat menerapkan gagasan sentral tentang keterverifikasian melalui pemalsuan baik pada ilmu alam maupun ilmu pengetahuan. humaniora. Open Society, karyanya yang paling populer, pada awalnya memiliki dampak yang sederhana namun kemudian semakin kuat. Ketika terbit pada tahun 1945, buku tersebut diterima dengan baik di Inggris; namun, edisi Jerman tidak muncul sampai tahun 1957. 

Dari tahun 1961, Popper menjadi dikenal masyarakat umum terutama melalui "kontroversi positivisme" antara "rasionalis kritis" di sekitar Popper dan Hans Albert di satu sisi dan protagonis neo-Marxis dari Sekolah Frankfurt di sekitar Theodor W. Adorno dan Jurgen Habermas di sisi lain. Popper mengambil posisi hipotesis ilmiah tidak pernah dapat diverifikasi, tetapi dapat dipalsukan. Oleh karena itu, seseorang seharusnya hanya membuat teori yang berpotensi dapat disangkal oleh eksperimen. 

Kontroversi positivisme, yang terutama tentang pendekatan metodologis dalam sosiologi dan, pada tingkat yang lebih dalam, tentang sikap ideologis dasar, berkecamuk dengan kekerasan luar biasa di antara para filsuf besar tahun 1960-an. Sampai saat ini, perselisihan antara arah teoritis belum terselesaikan.

Citasi dari; The Open Society and Its Enemies, Popper

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun