Mohon tunggu...
APOLLO_ apollo
APOLLO_ apollo Mohon Tunggu... Dosen - Lyceum, Tan keno kinoyo ngopo

Aku Manusia Soliter, Latihan Moksa

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Jawaban Filsafat tentang Covid-19 dan Hipotesis Gaia

23 Mei 2021   13:27 Diperbarui: 23 Mei 2021   13:31 709
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hipotesis Gaia || DOKPRI

Berbeda dengan manusia yang mati atau tertular virus, alam sudah mulai pulih kembali. Karena penurunan polusi udara, yang disebabkan oleh penutupan pabrik oleh Corona, pegunungan Himalaya sekarang terlihat dari beberapa bagian di India yang sebelumnya tidak ada. Langit menjadi lebih cerah karena proporsi lalu lintas dan transportasi yang rendah.

Selain itu, Corona telah membentuk kembali konsep power-over yang diciptakan dari sudut pandang eko-feminis. Penguasaan mengacu pada penindasan dan dominasi yang dilakukan oleh laki-laki atas semua kelompok bawahan termasuk (perempuan, orang kulit berwarna, anak-anak, orang miskin, alam, hewan, tanah, air, udara, dll).

 Dengan demikian, diketahui   manusia terutama laki-laki memiliki dominasi tertinggi atas rempah-rempah dan sumber daya alam lainnya. Namun, Corona telah mengubah anggapan ini untuk membuktikan   unsur mikroskopis yang tidak bernyawa memiliki kemampuan untuk mengancam seluruh manusia. Akibatnya, Corona mengubah kekuatan Piramida seluruh alam semesta dengan menyatakan   manusia tidak memiliki kekuatan tertinggi atas alam semesta.

Globalisasi merupakan istilah yang sangat penting dalam dilema Corona karena virus telah membuktikan kegagalan hubungan internasional dan kerjasama globalisasi. Misalnya, WHO dan Uni Eropa tidak dapat memberikan solusi radikal untuk pandemi, setidaknya di awal, dengan tuduhan terhadap organisasi internasional.

Mantan  Presiden Paman Sam dituduh oleh WHO karena menyembunyikan beberapa informasi tentang virus tersebut, sedangkan Uni Eropa dituduh tidak membantu merebaknya virus secara masif di negara-negara seperti Italia dan Spanyol sehingga beberapa politisi Italia mencabut spanduk Uni Eropa (UE). dan menggantinya dengan bendera Italia.  Jadi, Corona telah meredefinisi konsep globalisasi yang menegaskan   konsep internasional hanyalah kerapuhan dari aspek budaya dan artistik dan tidak mampu mempersatukan umat manusia untuk melawan Covid19.****

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun