Mohon tunggu...
APOLLO_ apollo
APOLLO_ apollo Mohon Tunggu... Dosen - Lyceum, Tan keno kinoyo ngopo

Aku Manusia Soliter, Latihan Moksa

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Jawaban Filsafat tentang Covid-19 dan Hipotesis Gaia

23 Mei 2021   13:27 Diperbarui: 23 Mei 2021   13:31 709
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hipotesis Gaia || DOKPRI

Mereka ingin memulihkan kehidupan manusia biasa mereka di mana mereka bereaksi secara damai dengan dunia nyata di luar. Sini,rasa nihilisme mulai menghilang karena meningkatnya nilai kehidupan pra-Korona yang hilang.

Nihilisme adalah filosofi yang menekankan ketiadaan nilai dan tidak ada yang bisa diketahui atau dikomunikasikan. Nihilisme sangat terkait dengan pesimisme dan skeptisisme radikal yang mengutuk keberadaan. 

Pengertian nihilisme ini muncul dari konflik batin (kekuatan negatif batin) yang bersumber dari pengalaman pribadi atau ketidakpercayaan pada doktrin, gagasan, atau filosofi. 

Di sini, perlu disebutkan Corona, yang memperkuat nilai-nilai kehidupan bagi sebagian orang, bertanggung jawab penuh untuk meningkatkan rasa nihilisme bagi banyak orang. Artinya, hidup terlalu tidak berarti sehingga elemen mikroskopis dapat menghancurkan seluruh umat manusia.

Pada tataran politik, teori konspirasi dapat menjadi pertimbangan dalam membahas penyebaran virus Corona. Pertama, beberapa pandangan anti-Amerika berpendapat virus adalah senjata biologis yang diarahkan ke China untuk menghentikan keberhasilan dan dominasi ekonomi China secara besar-besaran. 

Sebaliknya beberapa pandangan pro-Amerika berpendapat virus adalah senjata China yang dibuat secara artifisial sebagai rencana untuk mendominasi dan mengendalikan ekonomi internasional dengan menghancurkan sistem ekonomi dunia internasional dan mengganti sistem Kapitalis Barat dengan sistem ekonomi China yang baru yang dapat mengontrol ekonomi internasional.  

Apa yang mendukung teori konspirasi adalah penggunaan istilah "Virus China" oleh mantan Presiden Negara Paman Sam Donald Trump untuk menggambarkan Corona. Bahkan, pemulihan cepat yang diamati di China merupakan sumber keraguan.

Impian Amerika adalah etos nasional Amerika Serikat, seperangkat cita-cita (demokrasi, hak, kebebasan, peluang dan kesetaraan) di mana kebebasan mencakup peluang untuk kemakmuran dan kesuksesan, kekayaan, dan perawatan kesehatan. 

Virus Corona menimbulkan banyak keraguan tentang impian Amerika dan citra "negara super" yang menguasai dan menguasai dunia. Artinya, Amerika tidak dapat menghentikan virus. 

Sebagai kekuatan super, Amerika dituntut untuk mempertahankan seluruh dunia dan melindungi umat manusia dari bencana ini; namun, Amerika tidak dapat menghasilkan obat apa pun yang membantu negaranya, bukan dunia.

Di sini, sebuah pertanyaan penting muncul: Jika AS tidak dapat menahan dirinya sebagai kekuatan super, akankah negara pemimpin ini dapat membantu umat manusia? Pada konteks ini, beberapa klaim telah mulai menyerukan negara pemimpin baru yang mampu memainkan peran sebagai "penjaga dunia".

Dari segi filosofi ontologis alam, Corona telah membuktikan dua prinsip utama ekologi: yang pertama dari hipotesis Gaia,   kedua adalah Nature Wrath. Hipotesis  Gaia menegaskan   semua organisme hidup berinteraksi dengan lingkungan anorganiknya di Bumi untuk membentuk satu sistem kompleks. Sistem rumit ini dapat diamati dalam relasai metafisik antara  mikro kosmos bernma Corona dengan  alam makrokosmos.

Gaia (Gaea) adalah dewi bumi. Gaia adalah  dewa unsur primoridal (protogenoi ) yang lahir pada awal penciptaan. Gaia adalah ibu agung dari semua ciptaan - dewa surgawi diturunkan darinya melalui persatuannya dengan Ouranos (Uranus) (Langit), dewa laut dari persatuannya dengan Pontos (Laut), para Gigantes (Raksasa) dari perkawinannya dengan Tartaros (Lubang), dan makhluk fana yang lahir langsung dari dagingnya yang bersahaja.

Maka fenomena Covid19 mungkin dapat disejajarkan pada munculnya "Sabda Palon" menaggih janjinya untuk mengembalikan batin manusia pada konsep kemanggulan manusia [otonomi manusia yang otentik] pada dorongan daya purba menjadi inkarnasi awal menyatu dalam apa yang disebut MKG [Manunggaling kawula Gusti], tugu Golang Galing, atau persatuan manusia dengan Gusti Allah, mengembalikan marwah para punggawa Negara se dunia untuk kembali pada "Ada resistensi" hal yang tak dapat dipahami manusia manapun pada Ruang dan Waktu.  Kembali dalam batin masing-masing untuk mengkontemplasikan bahwa ada sesuatu resistensi alam yang tidak dapat dipahami manusia manapun dimuka bumi. Resistensi itu hanya dapat dipulihkan oleh alam itu sendiri pada dirinya didalam waktu. Hanya waktu yang menghilangkan Covid19, dan Waktu lah yang bisa menjawab semuanya;

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun