Menurut Marx, peran subjek yang bertindak tetap harus kurang sebelum dan selama era kapitalis karena "manusia" di sini pada dasarnya didefinisikan melalui karakternya sebagai makhluk penghasil komoditas, tetapi aktivitas dalam kapitalisme ini adalah bentuk kerja upahan  dan karakter sosial murni  bisa menerimanya.
Akhirnya studi tentang kapitalisme adalah tema utama dalam tulisan Marx dan Weber. Pada hubungannya dengan "Modal" Marx, "Etika Protestan dan Semangat Kapitalisme"  Weber merupakan salah satu dari dua teori besar kapitalisme. Namun, perlu dicatat  keduanya telah banyak menulis tentang teori kapitalisme. Kedua penulis fokus pada kekuatan historis dan kausal yang membentuk masyarakat kapitalis, t  di mana Marx percaya pada "determinisme ekonomi", Weber  percaya pada apa yang disebut faktor "non-ekonomi" kapitalisme. Weber mendasarkan analisisnya pada sejumlah interkoneksi yang dia lihat antara perkembangan kapitalis dan pengaruh berbagai bidang masyarakat seperti agama, hukum dan institusi politik. Â
Marx percaya  sejarah dapat dipahami dalam kerangka hukum yang mendasari perkembangan ekonomi, dan menurutnya hukum ini membentuk kondisi material masyarakat. Beberapa orang berpendapat  Marx menganjurkan semacam determinisme ekonomi dalam pendekatannya terhadap sejarah dan penyebab sosial. Determinisme ekonomi mengacu pada doktrin yang menyatakan  keadaan historis ditentukan oleh urutan peristiwa ekonomi yang terkait dengan tindakan produksi.
Ini termasuk keyakinan  sejarah dapat dipahami dalam kerangka hukum pembangunan ekonomi, dan  fondasi ekonomi masyarakat berperan sebagai penentu sejarah yang menempatkan ekonomi sebagai pusat perkembangan masyarakat. Marx lebih jauh mereduksi kehidupan sosial menjadi ekonomi, menyatakan  institusi politik, hukum dan agama ada di atas basis ekonomi yang mendasarinya. Tulisan ekonomi Marx merupakan salah satu kontribusi paling komprehensif untuk pemikiran sosialnya. Karya ekonomi besar pertamanya yang berjudul "A Contribution to the Critique of Political Economy" ditulis pada tahun 1859. Meskipun karya ini berfungsi sebagai garis besar studi ekonomi utamanya tentang kapitalisme, kontribusi paling komprehensif adalah tiga volume karya tentang asal-usul dan sejarah. masyarakat kapitalis berbasis  "Modal".
Weber tidak dapat memberikan penjelasan tentang istilah "semangat kapitalisme". Namun, menurut pendapatnya, penunjukan individu historis mendekati definisi. Yang dimaksud di sini adalah akumulasi peristiwa sejarah yang hanya terjadi satu kali dalam sejarah. Individu historis terdiri dari peristiwa individu atau, seperti yang dikatakan Weber, "disusun secara bertahap". Baginya, keterkaitan yang kompleks ini harus dikaji, yang hanya membentuk keseluruhan dari sudut pandang kepentingannya bagi suatu budaya. Oleh karena itu, versi konseptual yang jelas dari "roh" bukanlah di awal, tetapi di akhir penyelidikan.
Untuk mengilustrasikan ini, Weber menggunakan dokumen oleh Benjamin Franklin tidak diragukan lagi mewakili tipe ideal dari "semangat kapitalisme". Menurut Franklin, orang harus ingat  waktu, karena waktu  adalah uang, kredit adalah uang, dan uang itu subur dan berkembang. Jadi manusia tidak boleh membuang-buang waktu untuk hal lain selain bekerja, karena dengan begitu manusia tidak hanya tidak menghasilkan uang, tetapi bahkan dihitung sebagai kerugian. Bagi Weber, ini bukan hanya teknik hidup sederhana atau kebijaksanaan bisnis, tetapi sikap moral dan moral, sebuah etos. Franklin menghargai kejujuran, ketepatan waktu, dan kerja keras. Kualitas-kualitas ini berguna karena membawa pujian dan karena itu adalah kebajikan. Bagi manusia, perolehan menjadi tujuan hidupnya dan tidak lagi mengacu pada manusia sebagai alat untuk mencapai pemenuhan kebutuhan materialnya.
Menurut Franklin, perolehan uang adalah hasil dan ekspresi kemahiran dalam profesinya, yang nanti akan dibahas lebih detail oleh Weber. Namun pertama, lawan dari "semangat kapitalisme", yaitu tradisionalisme, dan perkembangan "semangat" dijelaskan dengan menggunakan contoh-contoh parktik nyata.***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H