Mohon tunggu...
APOLLO_ apollo
APOLLO_ apollo Mohon Tunggu... Dosen - Lyceum, Tan keno kinoyo ngopo

Aku Manusia Soliter, Latihan Moksa

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Dilthey, Episteme Humaniora [1]

31 Maret 2021   15:12 Diperbarui: 31 Maret 2021   15:19 754
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dilthey_ Episteme Humaniora [1]/ dokpri

Bentuknya seperti, gaya arsitektur atau bentuk puisi tertentu berubah seiring waktu, itulah sebabnya karya-karya dari era lampau hanya dapat dipahami dari latar belakang sejarahnya masing-masing. Dari sini menjadi jelas betapa eratnya masa kini terkait dengan masa lalunya dan betapa pentingnya bagi Dilthey untuk mencari pengetahuan untuk masa kini dalam sejarah dengan memahami tindakan manusia masing-masing atau karya intelektualnya serta seharusnya maknanya.

Makna, makna, dan minat spiritual-historis "dihasilkan oleh orang-orang itu sendiri.    hanya dapat dipahami secara tidak langsung dan dari sudut pandang obyektif dengan bantuan ciptaan intelektual orang-orang dalam bentuk karya seni, teks, tradisi atau adat istiadat. Produk kemanusiaan ini   disebut sebagai objektifikasi mental dan mewakili " artefak budaya   di mana tujuan, nilai, kondisi kehidupan diartikulasikan.  

Hermeneutika. Untuk memahami objektifikasi mental ini, hermeneutika Dilthey secara signifikan dikembangkan lebih lanjut sebagai dasar terpenting dari humaniora. Ini berfungsi sebagai metode untuk membuka dan menafsirkan realitas kehidupan di zaman masing-masing. Prasyarat utama adalah pemahaman yang dengannya, dalam arti historisitas, isi dan saling ketergantungan dari dunia sosial-historis manusia akan ditampilkan.

Pada zaman kuno, hermeneutika pada awalnya dianggap sebagai seni penerjemahan, karena istilah tersebut berasal dari utusan dewa Yunani Hermes,  tugasnya adalah menyampaikan pesan. Sementara seni penerjemahan atau interpretasi pada zaman kuno ini awalnya hanya terkait dengan teks, hermeneutika berkembang menjadi teori interpretasi di zaman modern.

Terutama oleh Friedrich Schleiermacher, hermeneutika tidak lagi dipandang sebagai metode interpretasi teks yang sederhana, tetapi pemahaman tentang konteks keseluruhan dari sebuah teks dikedepankan. Dilthey kemudian mengembangkan hermeneutika untuk memasukkan semua ekspresi kehidupan manusia, yang meliputi teks, karya seni, arsitektur, teknologi, lanskap, tetapi   tindakan manusia.  'Bagaimana pemahaman itu mungkin?'

Dan: 'Mengapa pemahaman itu perlu?' Jadi ini tentang kondisi, kemungkinan, kebutuhan dan batasan pemahaman". Tujuannya adalah   membuka struktur terdokumentasi dari 'pikiran obyektif', karena mereka tersedia untuk analisis dalam teks, dalam pengertian spiritual mereka, artinya dalam hal konten, untuk mengekspresikannya, untuk memberi makan mereka ke dalam komunikasi intersubjektif dan untuk secara umum diakui Untuk mencapai interpretasi makna.

Hermeneutika dibedakan menjadi beberapa bidang: Selain tafsir yang sebenarnya, yang hanya berarti memahami isi suatu karya, misal novel atau lakon, tetapi bukan metode sebenarnya yang digunakan untuk tafsir, ada hermeneutika,  yang berhubungan dengan prosedur dan aturan interpretasi.

Berbeda dengan tafsir sederhana, inilah hermeneutika yang sebenarnya. Yang dimaksud dengan ini adalah pengamatan proses penafsiran dan dengan demikian pertanyaan tentang aturan dan metode mana yang digunakan untuk menafsirkan suatu karya tertentu. Hermeneutika berurusan dengan pengenalan aturan-aturan ini, menganalisisnya dan kemudian mencoba menemukan aturan dan metode baru. ***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun