Mohon tunggu...
APOLLO_ apollo
APOLLO_ apollo Mohon Tunggu... Dosen - Lyceum, Tan keno kinoyo ngopo

Aku Manusia Soliter, Latihan Moksa

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Cicero tentang Konsep "Oikeiosis"

30 Maret 2021   21:08 Diperbarui: 30 Maret 2021   21:24 995
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Teori tabah orisinal oikeiosis tidak membedakan antara oikeiosis primer, yang ditujukan untuk pelestarian diri, dan oikeiosis sosial, yang menjamin koeksistensi. Sebaliknya, Stoa prihatin dengan menunjukkan kemampuan untuk melihat diri sendiri dan orang lain yang telah berkembang menuju kesempurnaan.

Untuk pelajaran bahasa Latin, guru dapat membuat kesulitan yang disajikan oleh konsep oikeiosis sedemikian rupa sehingga memberikan tugas kepada siswa untuk menemukan sebanyak mungkin segi makna dan membawanya ke dalam sistem yang tampaknya koheren bagi mereka. yang kemudian dapat dibandingkan dengan pengetahuan modern. Menurut pembahasan yang lebih mutakhir di bidang pendidikan, pelajaran yang paling produktif adalah pelajaran yang berfokus pada aktivasi kognitif set.

Pertanyaan yang sangat terbuka dan topik serta tesis yang kontroversial memiliki efek pengaktifan kognitif, tetapi lebih sedikit menghafal konten pembelajaran yang diberikan. Mengingat temuan yang lebih baru ini, yang didukung oleh data empiris yang baik, istilah terbuka dan kontroversial oleh karena itu sangat cocok untuk merangsang pembelajaran.

Oleh karena itu, disarankan untuk membiarkan pertanyaan terbuka terbuka saat menangani teks ini dan juga membahas diskusi yang relevan di kelas biologi.

Para peserta didik kemudian dapat membawa pengetahuan mereka ke dalam diskusi tentang teks. Pengetahuan tentang kemampuan kognitif hewan dan bayi manusia yang baru lahir juga dapat diangkat dalam diskusi ini, yang menyentuh salah satu pertanyaan inti pemahaman diri manusia. ****

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun