Pengganda pajak didasarkan pada kesediaan populasi untuk mengkonsumsi. Kecenderungan mengkonsumsi marjinal, atau MPC, adalah ukuran kemauan itu. Ini didefinisikan sebagai jumlah dolar tambahan dari pendapatan yang akan dibelanjakan konsumen untuk barang dan jasa. MPC dapat memiliki nilai antara 0 dan 1.Â
Sebuah MPC kecil mewakili sejumlah besar penghematan dan sedikit konsumsi. MPC yang besar menunjukkan sedikit penghematan dan konsumsi yang besar. Ketika terjadi penurunan pajak, konsumen akan membelanjakan sebagian uangnya dan menabung sebagian.Â
Oleh karena itu, perubahan aktual pendapatan nasional sebagai akibat dari perubahan kebijakan perpajakan sama dengan [(+ atau -) perubahan pajak * -Â MPC] / (1 - MPC). Angka yang dihasilkan disebut pengganda pajak.
Ada juga pengganda untuk pengeluaran pemerintah. Pengganda ini diturunkan dengan cara yang berbeda. Ketika pemerintah meningkatkan pembelian, secara langsung meningkatkan output, atau pendapatan nasional.Â
Namun, ada efek yang lebih besar dari sekadar jumlah kenaikan belanja pemerintah yang sebenarnya. Ketika pemerintah membelanjakan lebih banyak, penduduk menerima lebih banyak.Â
Artinya, karena penduduk menjadi sasaran peningkatan pengeluaran pemerintah, pendapatan pribadi, dan dengan demikian konsumsi, meningkat. Sekali lagi, besaran peningkatan ini didasarkan pada MPC.Â
Perubahan total dalam output sebagai akibat dari perubahan pembelian pemerintah adalah sama dengan (perubahan pembelian pemerintah) / (1 - MPC). Angka ini disebut pengganda pengeluaran pemerintah.
Mari kita kerjakan beberapa contoh. Yang pertama akan membahas tentang kebijakan pajak. Berapa total perubahan output dari pemotongan pajak Rp  20 juta jika MPC 0,8? Untuk mengatasi ini, cukup hubungkan angka-angka ini ke pengganda pajak, yaitu [(perubahan pajak) * -MPC] / (1 - MPC). Ini menjadi [( Rp  -20 juta) * -0.8] / (1 - 0.8) = Rp 80 juta.Â
Ini berarti pemotongan pajak sebesar  Rp  20 juta akan menghasilkan peningkatan output sebesar  Rp  80 juta. Bagaimana proses model persamaan ini? Sederhananya, ketika konsumen memiliki lebih banyak pendapatan yang dapat dibuang, mereka menghabiskan sebagian dan menabung sebagian.Â
Uang yang mereka belanjakan kembali ke perekonomian dan disimpan serta dibelanjakan oleh orang lain. Proses ini berlanjut, dan pada akhirnya perubahan akhir dalam output yang dihasilkan oleh pemotongan pajak secara signifikan lebih besar daripada pemotongan pajak awal itu sendiri.
Contoh kedua kita akan bekerja melalui kesepakatan dengan kebijakan pengeluaran pemerintah. Berapa total perubahan output dari peningkatan belanja pemerintah sebesar  Rp  20 juta jika MPC 0,8?Â