Adalah benar bahwa bank komersial swasta menciptakan uang, tetapi mereka melakukannya dengan cara yang melibatkan pengaturan dan tunduk pada otoritas bank sentral dalam setiap yurisdiksi moneter, dengan bank sentral tersebut bertindak sebagai "kekusaan tak cukup logis" . Dapat dibayangkan sebuah sistem di mana bank-bank swasta dilucuti dari otoritas untuk menciptakan uang baru, dan sebagai gantinya suplai uang dikontrol secara langsung baik oleh pemerintah atau oleh beberapa badan negara lainnya;
Jika meminjam gagagsan libertarian mempertahankan pandangan bahwa bank sentral seharusnya tidak berperan dalam penciptaan uang, dengan jumlah uang beredar sepenuhnya menjadi urusan pemasok swasta di bawah sistem "perbankan bebas" (pemikiran von Hayek 1978).
Penyakit  ekonomi Indonesia adalah "Inflasi" tidak dapat dihentikan setiap saat, hanya dengan mengurangi peningkatan kuantitas uang, karena kuantitas uang bukanlah besaran homogen yang dapat diukur tetapi terdiri dari berbagai hal yang saling kurang lebih dapat digantikan dengan berbagai tingkat likuiditas.  Nilai uang tidak hanya bergantung pada jumlah total uang yang tersedia, tetapi pada variabel permintaan untuk itu. Kemudian efek i penawaran uang yang berlebihan tidak hanya terdiri dari perubahan tingkat harga rata-rata tetapi dalam distorsi seluruh struktur harga relatif dan akibat kesalahan arah usaha produktif yang ditimbulkannya.
Penyakit inflasi hanya disebabkan oleh peningkatan jumlah uang yang tidak semestinya dan hal itu dapat dan harus dicegah melalui pengaturan yang berlaku hanya dengan pembatasan uang pokok yang disediakan oleh bank sentral. Tidak ada yang namanya inflasi yang mendorong biaya; semua inflasi disebabkan oleh apa yang harus dilakukan oleh badan pemerintah tersebut, tetapi gagal di pahami, dan gagal dalam tindakan. Inflasi jelas tidak dapat berakselerasi tanpa batas waktu, tetapi segera setelah berhenti berakselerasi, semua keuntungan tak terduga karena harga menjadi lebih tinggi dari yang diharapkan, Â membuat bisnis dan pekerjaan yang tidak menguntungkan terus berjalan, menghilang. Oleh karena itu, setiap perlambatan inflasi harus menghasilkan kondisi sementara dari kegagalan ekstensif dan pengangguran. Dan tidak ada penyakit ekonomi berupa "inflasi" dapat dihentikan tanpa "krisis stabilisasi". Inflasi adalah menciptakan penderitaan, kesengsaraan, yang berkepanjangan tanpa akhir. Inflasi adalah penyakit ekonomi, menghasilkan penderitaannya luar biasa dan terus berlangsung sepanjang "adanya" dunia ini. Tidak ada kekuatan yang mampu untuk menyembunyikan penyakit inflasi, apalagi mengatasinya. Â Inflasi adalah penyakit abadi ekonomi terutama di Indonesia dan dunia.
Pertanyaan akhir apakah ada sebagai "idea fixed",  kongkit nyata dan abadi dalam waktu  untuk mengatasi Inflasi sebagai penyakit abadi ekonomi dengan alasan untuk menggerakkan perekonomian keluar dari keterpurukan, atau  membantu warga negara yang kurang beruntung?. Jawaban nya "Ada" dan hanya saya yang punya "literaturnya_ bersambung....
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H