Seperti yang ditekankan Kristeva, "dalam wacana 'dewasa' kita inilah makna potensial dan latensi topologi ini bekerja." Chora semiotik tidak pernah berhenti untuk mendukung kemampuan kita untuk berbicara bahkan jika, dalam pencarian kita akan kejelasan, kita cenderung lupa akar bahasa dalam hasrat  kita. Jauh dari keterbatasan ini, penulis puisi dapat memasuki dimensi semiotik ini, memungkinkan mereka untuk berkomunikasi dengan pembaca mereka dengan lebih bersemangat.
Kristeva sendiri sering menulis dengan gaya prosa yang mempesona, kalimatnya yang rumit menenun beragam tema menjadi bentuk yang tidak terduga. Inilah, sebanyak orisinalitas ide-idenya, yang telah memikat banyak pembaca dan memastikan pengaruhnya yang berkelanjutan, baik pada studi sastra dan filsafat.  Dan melalui analisis saya  pada 3 tulisan Diajeng Anis Hidayatie; maka anda layak sebagai Julia Kristeva Kompasiana. Salam hormat, dan semoga semua makluk berbahagia. GBU for all.