Mohon tunggu...
APOLLO_ apollo
APOLLO_ apollo Mohon Tunggu... Dosen - Lyceum, Tan keno kinoyo ngopo

Aku Manusia Soliter, Latihan Moksa

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Episteme tentang "Ruang" pada KABM

26 Januari 2020   23:58 Diperbarui: 27 Januari 2020   00:06 136
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat KABM, (dokpri)

Berbeda dengan pandangan Kant yang keras, tampaknya beberapa pemikir terbesar sepanjang masa seperti Plato, Democritus, Aquinas, dan Leibniz tidak mengalami kesulitan untuk 'mewakili diri mereka sendiri' sebuah konsep ketiadaan yang berarti ketiadaan ruang juga. Sudut pandang mereka menentang pernyataan Kant tentang ketidakmampuan untuk mewakili ketiadaan ruang.

Pandangan Kant tentang ruang dan waktu telah menjadi subyek kontroversi sejak Episteme KABM  tersebut pertama kali muncul di media cetak. Misalnya, ada perselisihan yang menarik selama tahun 1860-an dan 1870-an antara Trendelenburg dan Kuno Fischer. Trendelenburg mengklaim  Kant telah menyajikan dilema antara subjektivitas dan objektivitas ruang sebagai sesuatu yang eksklusif. Oleh karena itu, dengan menyangkal alternatif objektif, Kant tidak meninggalkan pilihan lain selain memilih pandangan subjektif dari ruang.

Berbeda dengan Kant, Trendelenburg berpendapat  memang ada pilihan ketiga yang tersedia. Pilihan ketiga adalah pandangan  ruang bisa bersifat subyektif dan sekaligus objektif dan nyata, independen dari konstitusi manusia kita.

Dalam pandangan dan pernyataan Kant tentang ruang subyektif  kurang konsisten dengan pelukannya terhadap Euclidean Geometry sebagai bagian yang tidak terpisahkan dan mendasar dari sistem filosofisnya.

Daftar Pustaka:

Guyer, P. and A. Wood (eds.), 1998, Critique of Pure Reason, Cambridge: Cambridge University Press.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun