Mohon tunggu...
APOLLO_ apollo
APOLLO_ apollo Mohon Tunggu... Dosen - Lyceum, Tan keno kinoyo ngopo

Aku Manusia Soliter, Latihan Moksa

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Artikel Utama

Kasus Jiwasraya dan 3 Mitos Great Leadership

21 Januari 2020   13:20 Diperbarui: 22 Januari 2020   07:44 411
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat meminta Jaksa Agung S.T Burhanuddin mengusut tuntas kasus PT Asuransi Jiwasraya. Ketua Komisi III DPR Herman Herry mengatakan, Kejaksaan harus menangkap pelaku utama dari kasus tersebut. 

"Dalami sampai tuntas, siapa pun yang terlibat. Saya tidak bisa sebut nama tapi ada indikator banyak pihak, dalam tanda petik ikan kakap yang terlibat," kata Herman ketika ditemui di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin, 20 Januari 2020. (Diambil dari TEMPO.CO, Jakarta, Selasa, 21 Januari 2020 09:32 WIB)

Herman mengapresiasi Korps Adhyaksa yang sudah bertindak tepat dalam menyita dan mengamankan aset, menggeledah, serta menahan para tersangka.

Namun dia mengatakan, Kejaksaan Agung juga harus mengantisipasi penghilangan barang bukti dan aset kekayaan dalam kasus ini.

Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan ini juga mewanti-wanti agar tidak ada pembatasan masalah pada pelaku tertentu saja.

Dia menduga ada aktor strategis dalam skandal yang ditaksir merugikan negara hingga Rp 13,7 triliun itu.

Lalu bagaimana memahami kasus PT Asuransi Jiwasraya dalam cara pandang [world view] sisi leadership dari mitos menjadi logos dalam metafora sejarah pemikiran kekinian?

Perang Troya memberikan pelajaran kepemimpinan yang hebat bagi orang-orang Yunani dan masih relevan sampai sekarang.

Yang ini berasal dari sebelum Tentara Yunani menaklukkan Kota Troy. Achilles baru saja menyerahkan hidupnya dalam perang. Baju zirahnya akan diberikan kepada prajurit yang hidup paling berharga dalam pasukan Yunani.

Odysseus dan Ajax keduanya membuat klaim untuk Hadiah Achilles. Raja Agamemnon ingin memberikannya kepada Odiseus, tetapi dia tidak mau menanggung beban kemarahan Ajax pada hasilnya. 

Sebagai gantinya, raja menugaskan tanggung jawab untuk memilih pemenang ke sekelompok Pemimpin Suku. Kedua pria itu diundang untuk bersaing memperebutkan hadiah.

Semua yakin Odiseus akan menjadi pemenang. Kompetisi diatur untuk mendukung hadiah besarnya. Itu adalah persaingan kata-kata dan kecerdasan, bukan tindakan dan kekuatan.

Mitos [1] Menghasilkan Leadership Tangguh: Hadiah Dapat Tatanan.

Pemimpin Suku melakukan seperti yang diprediksi Agamemnon dan menyatakan Odiseus pemenang Hadiah Achilles.

Ajax memprotes dan menuntut agar mereka mempertimbangkan kembali keputusan mereka. Ketika keputusan itu dikonfirmasi kembali, Ajax menjadi marah. 

Dia menyembelih kawanan domba suku, melihat mereka dalam kegilaannya sebagai pengganti raja dan Odysseus. Akhirnya dia mengambil nyawanya sendiri dengan jatuh di pedangnya dan meninggalkan istri dan anak kecilnya. 

Jika hadiahnya lebih banyak merusak daripada kebaikan, jangan gunakan itu.

Wajar jika kemudian KPK sampai hari ini selalu melakukan OTT maka semua sogok uang, materi atau hadiah, spendium, hasil lobi, dan korupsi sejak awal. Karena itu sudah dikutuk dalam peradaban.

Maka jadilah pemimpin yang kuat tanpa KKN; maka kata kuncinya adalah "Kejujuran" sebagai modalitas utama dalam semu keberhasilan leadership.

Mitos [2] Menghasilkan Leadership Tangguh: Kewajiban Bangun Tim Berdasarkan Kinerja terukur.

Ironi dalam cerita ini adalah Hadiah Achilles sepenuhnya simbolis. Sebagai baju zirah, itu terlalu besar untuk Odiseus dan terlalu kecil untuk Ajax. 

Nilai simbolisnya jauh lebih besar dari nilai sebenarnya. Ketika mendefinisikan nilai-nilai organisasi atau individu, pelajaran yang sama berlaku. 

Bangun tim Anda berdasarkan nilai-nilai inti mereka yang sebenarnya bukan pada nilai-nilai simbolis yang membawa sedikit makna dan karenanya tidak bermanfaat bagi suku.

Membangun team work, dan menempatkan orang sesuai kompetensi dan kemampuannya adalah basis untuk membangun kinerja terbaik dalam organisasi; tulis apa yang akan dikerjakan; dan kerjakan apa yang ditulis; itulah nilai terukur yang menjadi pedoman keberhasilan tatanan;

Mitos [3] Menghasilkan Leadership Tangguh: Membuat keputusan dan bertanggung jawab pada keputusan itu.

Agamemnon sudah memilih pemenang Hadiah Achilles. Namun, ia takut dengan reaksi Ajax dan karenanya ia menciptakan kontes dan mengatur Pemimpin Suku untuk bertindak sebagai penggantinya. 

Reaksi negatif ekstrem Ajax tidak dicegah dengan menciptakan kepura-puraan dari proses pengambilan keputusan yang rasional.

Tidak ada yang menjadi lebih baik ketika para pemimpin menciptakan proses palsu dengan penampilan otonomi yang mendukung hasil yang telah ditentukan. 

Itu bukanlah memimpin yang bertanggungjawab, ia bersembunyi di balik peran bawahan, atau otoritas. Jangan mengambil risiko kehilangan kredibilitas dan kredibilitas Pemimpin dengan bersembunyi. 

Artinya jadilah pemimpin diri sendiri, dan pemimpin orang lain [leader follower] yang bertanggungjawab. Lalu bagimana supaya menjadi pemimpin yang bertanggung jawab?

Artinya semua hal yang dilakukan harus didasarkan ide kebaikan jiwa, kemudian ditambah dengan logika matematika statistik pada fakta kebaikan dan keberutaman proses fakultas akal budi manusia.

Atau pemimpin bertanggung jawab adalah pemimpin mampu mengolah yang "tak berubah" bahwa baik adalah baik. Pandangan jiwa, dan tindakan pada yang "tak berubah" adalah matematika, matahari kebaikan, dan bintang di langit.

Demikianlah Tiga Mitos Menghasilkan "Great Leadership" dari pembelajaran kasus Asuransi Jiwasraya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun