Mohon tunggu...
APOLLO_ apollo
APOLLO_ apollo Mohon Tunggu... Dosen - Lyceum, Tan keno kinoyo ngopo

Aku Manusia Soliter, Latihan Moksa

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Episteme Chiasma [3]

17 Januari 2020   11:16 Diperbarui: 17 Januari 2020   11:22 89
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tetapi kontras ini hampir jelas fiktif, menentang konsep-konsep yang terdengar tinggi dalam apa yang hampir merupakan permainan kata-kata, dan hanya gagal untuk memberi tahu kita mengapa dan bagaimana konsep dan representasi berbeda secara ontologis. 

Benedetto Croce akhirnya mengulangi Kantian Schematismus dengan "konsep murni" "keindahan, finalitas, kuantitas dan kualitas" dan sebagainya yang isinya dilengkapi oleh "konsep fiksi" seperti universal (kata benda) dan konsep abstrak seperti matematika. 

Tetapi pada kenyataannya, seperti yang telah kami coba perlihatkan di sini memohon bantuan "fenomenologi persepsi" Merleau-Ponty, tak satu pun dari "pra-dugaan aktivitas logis" Benedetto Croce, yaitu intuisi dan bahasa, sedemikian rupa sehingga aktivitas logis dapat dipisahkan secara logis dari mereka. Benedetto Croce menegaskan   sebuah konsep harus "ekspresif" dari mana esensi bahasa ke dalamnya, tidak kurang dari intuisi atau "representasi"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun