Kedua, dan yang paling inovatif, tulisan-tulisan Nietzsche secara radikal memperdalam pemahaman kita tentang apa yang membentuk individualitas otentik. Seperti kerabat eksistensialisnya Sren Kierkegaard dan Simone de Beauvoir, Nietzsche mengakui  kita terlalu sering menganggap individu sebagai sekadar melakukan apa yang kita inginkan. Ini tentu saja bukan konsumerisme belaka dan perolehan barang-barang material.Â
Dia menarik perhatian kita pada banyak cara di mana faktor-faktor eksternal seperti budaya dan motivasi psikologis internal seperti kebencian dapat benar-benar membuat kita menjadi pengulangan yang salah atau vulgar dari diri kita. Tugasnya adalah membebaskan diri kita dari hambatan tidak autentik ini melalui penguasaan diri yang terus menerus dan sulit.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H