Mohon tunggu...
APOLLO_ apollo
APOLLO_ apollo Mohon Tunggu... Dosen - Lyceum, Tan keno kinoyo ngopo

Aku Manusia Soliter, Latihan Moksa

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Sifat Verstehen

10 September 2019   14:46 Diperbarui: 10 September 2019   15:07 155
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

(1) Sama seperti Kant, dalam Deduksi Transendentalnya, lebih lanjut mengartikulasikan gagasannya tentang "Memahami" dengan menghubungkannya dengan "kesatuan transendental dari apersepsi" dan "sintesis imajinasi," demikian juga, dengan cara yang analog, Heidegger akan selanjutnya menganalisis struktur Pengertian dengan menganalisis indera proyeksi dalam hal struktur kedepan (Vor-structure).

Kita dapat mengatakan bahwa memahami proyek itu sendiri melalui struktur kedepan.

Apa sifat dari struktur kedepan ini? Apa momen strukturalnya?  Dengan cara pendahuluan, izinkan saya menyajikan struktur depan dengan skema kosong yaitu, dalam aspek formal. Kedepan-struktur mewakili karakter proyektif dari pemahaman dalam momen-momen strukturnya sebagai:  

(i) Memiliki-ke-depan : aspek totalitas atau keutuhan yang selalu 'terletak di depan' kita dalam sikap kita terhadap makhluk (yaitu, Dasein tidak bergerak dalam kehampaan, tetapi dalam 'dunia').  (ii) Pandangan ke depan : aspek tertentu yang sedang ditangani, sudut pandang tertentu atau arah tertentu yang bergerak di dalam (yaitu, 'mengambil potongan pertama') totalitas yang dimiliki Dasein sebelumnya.  (iii) Konsepsi-depan : konseptualisasi yang kita miliki tentang 'objek' atau arah tertentu (pandangan ke depan) di mana kita bergerak dalam totalitas (memiliki-ke depan).

Ini adalah gambaran umum tentang apa yang dimaksud Heidegger dengan pemahaman - kita akan mendapatkan ide yang lebih konkret ketika kita menggambarkan berbagai "pekerjaan" nya.

(2) Penafsiran  Di sini,   memberikan gambaran umum tentang apa yang dimaksud Heidegger dengan interpretasi.  Heidegger menggunakan istilah 'interpretasi' dalam arti luas. Bukan hanya 'aktivitas kognitif' spesifik yang kadang-kadang dapat dilakukan seseorang. Alih-alih, interpretasi adalah yang 'berhasil', dalam arti konkret, dari kemungkinan yang diproyeksikan oleh pemahaman. 

Faktanya, ini merupakan apropriasi dari Pemahaman. Mengatakan hal ini, berarti berbicara tentang penafsiran sebagai semacam pembawaan non-tematik.  Oleh karena itu, penafsiran memiliki pengertian yang dinamis - itu adalah cara di mana, misalnya, Dasein membawa dirinya ke dunianya. Memang, penafsiran (dipahami non-tematis) mewakili mode utama Dasein untuk membawakan dunia (ke Signifikansi).  Ini dapat dilihat dari cara Dasein 'menafsirkan'   dengan menafsirkan sesuatu Heidegger berarti melihat sesuatu 'sebagai' sesuatu (dan sedemikian rupa sehingga apa yang 'dilihat' tetap dalam mode kategorikal utamanya).

Sebagai contoh: palu dilihat 'sebagai' palu ketika tetap dalam totalitas referensial, tetapi secara khusus ditunjukkan dalam lingkungan dalam konteks tugas tertentu ('Saya perlu palu untuk mempercepat naik').

Heidegger berbicara tentang 'pengumuman yang cermat' ini sebagai cara di mana palu menjadi 'secara eksplisit' dipahami dari dalam totalitas peralatan. Dan ia melakukannya sementara masih tersisa dalam totalitas itu yaitu, sambil tetap mempertahankan karakternya sebagai kesiapan-ke-tangan - palu dipandang 'sebagai' palu.

Palu 'menonjol' dari totalitas peralatan tetapi dengan cara yang mempertahankan referensi untuk totalitas itu. Heidegger mengatakan: "the 'as' membentuk struktur kesaksian dari sesuatu yang dipahami. Itu merupakan penafsiran."  Kita harus melihat ini 'sebagai' (ini hermeneutis 'sebagai') dalam arti yang sangat luas - tidak selalu eksplisit, tetapi selalu ada.  Dalam pertemuan dengan hal-hal yang siap pakai, kami selalu 'melihat' mereka sebagai pintu, meja, kereta atau jembatan. Heidegger mengatakan: "Kami tidak pernah melihat peralatan yang siap pakai tanpa sudah memahami dan menafsirkannya".   

(3) Pemahaman dan Penafsiran  Sekarang, seperti yang disiratkan oleh kata-kata Heidegger, pemahaman dan interpretasi tampaknya berjalan seiring. Penafsiran tidak pernah merupakan pemahaman tanpa prasangka. Interpretasi selalu melibatkan, bisa dikatakan, pengembangan pemahaman.   Memang, interpretasi yang melibatkan 'totalitas' dan 'arah' tampaknya mengandaikan struktur kedepan.  Ini adalah interkoneksi struktural antara pemahaman dan penafsiran - 'sebagai' penafsiran didirikan di atas struktur  pemahaman.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun