Tapi gambar-gambar, yang goyah tidak pasti
Di sana, di atas banjir pikiran yang bergerak,
Dalam tampilan gelap pria itu,
Jelas dan setia pada wanita yang lembut
Tunjukkan padanya cakram kristal jiwa
Lemparkan dia kembali ke cermin yang sunyi.
Selalu enggan, dan selalu
Menciptakan, tahu hati pria itu
Menerima kebahagiaan tidak pernah,
Bukan sakit hati yang manis,
Tidak tahu pertukaran jiwa,
Bukan air mata kesenangan lembut,
Bahkan perjuangan hidup pun berjuang
Usaha kencangkan payudara.
Â
Tapi bagaimana, diam-diam diguncang zephyr,
Dengan cepat harpa Aeolian bergetar,
Begitu merasakan jiwa wanita itu.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!