Mohon tunggu...
APOLLO_ apollo
APOLLO_ apollo Mohon Tunggu... Dosen - Lyceum, Tan keno kinoyo ngopo

Aku Manusia Soliter, Latihan Moksa

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Pesimisme dan Penderitaan: Filsafat Schopenhauer [3]

26 Mei 2019   14:18 Diperbarui: 26 Mei 2019   16:22 385
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kesadaran pada  penderitaan dan kematian inilah yang membuat hidup manusia lebih buruk daripada kehidupan binatang, menurut Schopenhauer. Karena kesadaran yang sama memberikan manfaat bagi umat manusia  sebagai lawan hewan non-manusia.  Jadi argumen Schopenhauer memang luar bisa pesimis. Namun, meskipun belum menetapkan  kehidupan binatang lebih baik daripada manusia, Schopenhauer telah menunjukkan sesuatu yang cukup kuat kehidupan manusia, atau hewan lebih baik daripada kehidupan hewan non-manusia. Jika argumen ini benar maka manusia harus mengubah sifat mereka sendiri dari binatang jika memungkinkan dengan menggunakan teknologi muncul.

Schopenhauer   benar  penderitaan hewan non-manusia sulit untuk didamaikan dengan teisme agama, seperti yang ditemukan oleh generasi pembela agama. Selain itu, tanggapannya yang tabah terhadap kejahatan dunia patut dipuji, seperti seruannya untuk toleransi terhadap kelemahan para pecundang umat manusia. Pada akhirnya, Schopenhauer benar dalam pesan dasarnya: penderitaan dunia sangat bertentangan dengan kebermaknaannya secara definitif.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun