Mohon tunggu...
APOLLO_ apollo
APOLLO_ apollo Mohon Tunggu... Dosen - Lyceum, Tan keno kinoyo ngopo

Aku Manusia Soliter, Latihan Moksa

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Bagimana Mutu Gagasan Tulisan di Kompasiana

4 Februari 2019   10:55 Diperbarui: 4 Februari 2019   12:07 154
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dua Garis Membagi (Divided Line) adalah membedakan antara tulisan di Kompasiana sebagau tulisan abal-abal, dan tulisan benaran. Atau Plato menyebut  filsuf sejati, dengan filsuf gadungan (pandai dalam wilayah terlihat atau horaton topon) untuk menghasilkan opini (doxa).

Maka tidak mudah menulis yang disebut bermutu, harus ada gerak perpindahan dari Tulisan Gadungan, menjadi tulisan bermutu demikian kata Platon. Tulisan Gadungan,  ini diandaikan oleh Platon sebagai wujud pendidikan gemar berhasrat (eros) untuk melakukan retorika, bersilat lidah, memanipulasi kata-kata, dan menghasilkan jiwa eros Homerik, dan Sofistik menghasilkan manusia hasrat epithumia, dan thumos tanpa logistikon sebagai pemimpin dan pengusaan kedua hasrat tersebut.

Lalu bagimana tulisan atau gagasan pada pemikiran Hukum, Demokrasi, dan Sosial Ekonomi Budaya  Golongan ke (III) tulisan Kompasian pada manusia Matahari (Sun), menuju tahap lebih tinggi yakni tahap pengetahuan intelek atau episteme dalam kemampuan menjadi manusia pembelajar memahami ["Dianoia"] atau logika abstrak matematika, dan sampai kepada tertinggi tertanammnya jiwa manusia pada pengetahuan ["Noesis"] atau (Arete) pada dokrin Platon. 

Pertama tama adalah tulisan pada Kompasiana harus didukung Data-data, dan angka yang bisa dibuktikan secara matematika. Tulisan gagasan tanpa data-data, dan angka matematis dapat diperiksa silang, dan konfrontansikan.

 Artinya tulisan Kompasiana yang "idea" harus memenuhi unsur apriori dan apsoterori atau deduksi induksi. Maka dengan cara ini masuk  untuk menghasilkan dialektika jiwa rasional agathon melaksanakan pemikiran murni (nous noesis) untuk melahirkan pengetahuan episteme yang pasti benar, pasti baik, dan pasti indah. 

Dengan formasi logistikon ini maka ada keteraturan jiwa (sukma) untuk menjangkau, memahami, menjelaskan, pada ["idea Yang Baik"] pada keluhuran dalam karakter moral [kalokagathia] dan pembatian nilai tersebut sebagai sosok manusia yang elok dan baik ["kalos kagathos"] sehingga menjadi manusia adil [wujud hasil paideia menjadi filsuf alamiah]. 

Maka ada tiga golongan utama dalam gagasan tulisan kajian di Kompasian yakni  Golongan (I)  Tulisan manusia Gua (Cave), Golongan (II) Tulisan Manusia "Dua Garis Membagi (Divided Line), Golongan (III) Tulisan manusia Matahari (Sun). tky

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun