Mohon tunggu...
APOLLO_ apollo
APOLLO_ apollo Mohon Tunggu... Dosen - Lyceum, Tan keno kinoyo ngopo

Aku Manusia Soliter, Latihan Moksa

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Foucault, Archaeology of Knowledge [5]

15 Oktober 2018   22:27 Diperbarui: 15 Oktober 2018   23:02 590
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Proyek ini tidak seperti linguistik, berkaitan dengan pernyataan terbatas hanya sebagai contoh aturan umum, 'tak terbatas' bahasa. Tidak selaras dengan sejarah pemikiran, mencari "totalitas diskursif" yang menyeluruh. Sebaliknya, Foucault berusaha untuk "memahami pernyataan dalam kekhususan pasti pada kejadiannya," untuk menjelaskan alasan mengapa pernyataan yang diberikan harus pernyataan yang tepat dan tidak ada yang lain.

Bahkan jika kita akhirnya menemukan kembali berbagai bentuk kontinuitas melalui proyek baru ini, kita akan membuat setidaknya tiga langkah penting. Pertama (1), akan memajukan pemahaman tentang apa pernyataan itu, menunjukkan bagaimana itu terkait dengan menulis dan berbicara, untuk pengulangan dan transformasinya sendiri dalam pernyataan masa depan, dan berbagai pernyataan lain yang mendahului atau mengikutinya, bahkan saat memfokuskan perhatian kita pada kekhususan yang unik dan tidak teratur pada pernyataan itu sendiri.

Kedua (2), akan menghapus kaitan antara pernyataan-pernyataan pada linguistik dan pada sejarah pemikiran terkutuk, menghin dari pada hubungan yang membatasi antara pernyataan dan spekulasi tentang psikologi pengarang. 

Akhirnya, proyek baru ini akan membuat kita bebas untuk menemukan bentuk - bentuk kontinuitas baru, kali ini melalui serangkaian 'keputusan g dikendalikan' dan bukan penerimaan buta terhadap keutuhan 'rahasia'.

Bidang sejarah sentral  harus diatasi oleh Arkeologi pengetahuan ini adalah ilmu pengetahuan. Foucault menggap sebagai terdapat data dan (karena itu) paling mudah untuk memulainya. Lebih khusus lagi, bidang-bidang ilmu manusia (bidang yang dibahas oleh karya Foucault sebelumnya), karena memungkinkan untuk menargetkan dan mengkritik masalah utama subjek manusia. Bersambung***

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun