Mohon tunggu...
APOLLO_ apollo
APOLLO_ apollo Mohon Tunggu... Dosen - Lyceum, Tan keno kinoyo ngopo

Aku Manusia Soliter, Latihan Moksa

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Hegel | Filsafat Sejarah [2]

8 Oktober 2018   14:58 Diperbarui: 8 Oktober 2018   15:31 805
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ide  dalam konteks sejarah asli, di mana semangat penulisan sejarawan identik dengan "semangat" pada waktu yang diliput.  Ciri mendasar Spirit ("Roh"), dalam sejarah adalah sifat refleksi-diri. Sejarah manusia berkembang ketika manusia menjadi semakin sadar diri, dan ketika mereka dengan sendirinya menjadi sadar akan kebebasan mereka (melalui negara). 

Tahapan kemajuan ini tampaknya berkaitan dengan jenis-jenis sejarah yang ditetapkan Hegel. Dengan demikian, sejarah asli tampaknya menjadi paling mendasar berkaitan dengan Spirit ("Roh"),  karena memiliki  tidak ada kapasitas untuk merefleksikan semangat zaman itu dan tidak dapat melampaui batas tersebut.

Sejarah reflektif, kemudian, membawa  ke titik di mana sejarawan mampu refleksi pada jaman dulu. Metode paling maju sejarah reflektif  adalah sejarah khusus. Sejarah khusus membagi sejarah sepanjang garis konseptual, tematik, dan karena itu universal (dengan memilih fokus pada hukum, agama, sosial). Dengan membawa sudut pandang universal ini, sejarah reflektif khusus paling dekat dengan proyek Hegel sendiri (sejarah filsafat), di mana prinsip universal benar-benar muncul lebih dulu.

Sejarah filsafat berkaitan langsung dengan Spirit ("Roh") yang membimbing sejarah dunia, karena Spirit ("Roh"),  pada dasarnya adalah kekuatan Alasan atau rasionalitas Manusia. Filsafat (pendekatan logika murni) muncul untuk mengetahui karakteristik Spirit ("Roh")  terlebih dahulu, kemudian menelusurinya pada peristiwa sejarah. Ciri-ciri Spirit ("Roh")   menjadi menyadari sifatnya sendiri, yaitu kebebasan.

Dengan demikian, Hegel sudah menandai garis-garis utama apa yang di maksud dengan Spirit ("Roh"),   dan metode historisnya (sejarah filsafat) sebagai cara terbaik untuk memahami kekuatan penuntun   sejarah. Dengan cara ini  Hegel memperoleh esensi kebenaran filsafatnya tentang Spirit ("Roh"),    berdasarkan (1) analisis Alasan logis itu sendiri; atau (2) studi sejarah terperinci. Jadi, kata Hegel, untuk saat ini kita hanya harus memiliki "keyakinan" bahwa sejarah itu rasional.

bersambung

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun